Laporan Wartawan Grid.ID, Andika Thaselia Prahastiwi
Grid.ID - Menjadi bagian dari keluarga Kerajaan Inggris, seseorang harus siap menaati beragam protokol alias aturan.
Aturan ini dibuat sebagai bentuk menjaga citra Kerajaan Inggris.
Walaupun tak diketahui apa sanksi yang akan diberikan pada mereka yang melanggar, yang jelas selama ini anggota keluarga Kerajaan Inggris selalu berhati-hati di setiap hal yang mereka lakukan.
Salah satu aturan yang dianggap paling penting adalah menjaga netralitas keluarga Kerajaan Inggris.
Anggota keluarga Kerajaan Inggris dilarang keras terlibat dalam kegiatan politik maupun menyuarakan gerakan tertentu.
Tapi ternyata baru-baru ini Meghan Markle, Duchess of Sussex, melanggar aturan ini saat berada di Irlandia.
Meghan Markle melanggar aturan kerajaan saat tampak memberikan dukungan pada referendum mengenai aborsi di Irlandia.
Meghan Markle dan Pangeran Harry beberapa waktu lalu memang tengah berada di Irlandia sebagai rangkaian tur resmi Kerajaan Inggris.
Baca : Perdana, Video Kemunculan Pemain Sepak Bola Thailand Setelah Dievakuasi
Kejadian ini berawal saat Meghan Markle tengah berbincang dengan Senator Catherine Noone.
Mereka bertemu dalam kesempatan pesta kebun di kediaman Duta Besar Inggris untuk Irlandia (11/9/2018).
Setelah pertemuan tersebut, Senator Catherine Noon kemudian mengunggah cuitan di akun Twitternya (@senatornoone) tentang pandangan Meghan Markle soal referendum aborsi tersebut.
Ia menuliskan, "sang Duchess dan aku mengobrol soal hasil referendum baru-baru ini -- dia mendengarkan dan tampak tertarik serta senang dengan hasilnya.#harryandmeghan #royalcouple #meghanmarkle."
Namun akhirnya cuitan tersebut dihapus karena menuai banyak kontroversi.
Tapi ternyata bukan hanya Catherine Noone yang berbincang dengan Meghan Markle mengenai referendum ini.
Una Mullally, seorang penulis dan pendukung pencabutan undang-undang soal pelarangan aborsi tersebut mengunggah cuitan beserta gambar di Twitter tentang isyarat dukungan dari Meghan Markle.
"Sangat senang bisa bicara dengan Meghan Markle, Duchess of Sussex, tetang pencabutan dan pentingnya gerakan feminisme.
Baca : Usai Zohri Raih Emas, Deretan Hadiah Dijanjikan Untuk si Bungsu Yatim Piatu
"Penting sekali untuk memiliki seseorang yang ada di posisi seperti dirinya (Meghan Markle) untuk menyuarakan suara wanita," tulis Una Mullally pada akun Twitternya (11/7/2018).
Great to chat with Meghan Markle, Duchess Of Sussex, about Repeal and the importance of her feminist activism. So important to have people in her position championing women’s rights. Total sounder! pic.twitter.com/Vjdquo45CP
— Una Mullally (@UnaMullally) July 10, 2018
Cuitan mengenai kabar dukungan dan keterlibatan Meghan Markle di dunia politik ini kemudian menjadi sorotan publik dan media.
Banyak yang menilai seharusnya Meghan Markle tak berpendapat apa-apa mengenai hal ini, mengingat posisinya sekarang.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan sikap dari Kerajaan Inggris terkait tindakan hal ini. (*)
Gagal Move On dan Tak Terima sang Mantan Pacar Sudah Punya Kekasih Baru, Pria Ini Culik sang Wanita tapi Keciduk Polisi, Begini Akhirnya
Source | : | Refinery29 |
Penulis | : | Andika Thaselia |
Editor | : | Andika Thaselia |