Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID- Mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional, Lalu Muhammad Zohri mendapat banyak apresiasi dari masyarakat.
Zohri menjadi orang Indonesia pertama yang mampu menjuarai ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di Finlandia [ada Rabu (11/7/2018).
Seiring dengan itu, profil tentang dirinya pun mulai menjadi sorotan.
Bahkan potret kehidupan sederhana Zohri menyita simpati banyak pihak.
BACA JUGA: Setelah Jadi Juara Lari Dunia, Ini Deretan Hadiah yang Akan Zohri Terima
Dibalik kemangan Zohri dalam ajang Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 di Finlandia, ternyata ada sebuah kisah anak bangsa lain yang tak kalah menyentuh.
Ia adalah Idan Fauzan Richsan, seorang atlet lompat galah Indonesia.
Idan sedianya akan ikut bertanding bersama Zohri di Finlandia.
Namun ia gagal berangkat karena alasan sepele.
BACA JUGA: Muhammad Zohri Diharapkan Taklukan Asian Games 2018
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari akun Twitter @arieparikesit, yang mengunggah sebuah postingan pada 13 Juli 2018.
"Idan Fauzan, atlet lompat galah U20 yang harusnya pergi ke Tampere bareng Zohri dan atlet pelari gawang gagal berangkat karena alasan agak lucu, ga ada maskapai mau angkut galahnya.
Padahal tahun lalu Idan berlaga di Nairobi, pbnya lumayan 5.20, artinya layak masuk final," tulis @arieparikesit.
Idan Fauzan, atlet lompat galah U20 yang harusnya pergi ke Tampere bareng Zohri dan atlet pelari gawang gagal berangkat karena alasan agak lucu, ga ada maskapai mau angkut galahnya.
Padahal tahun lalu Idan berlaga di Nairobi, pbnya lumayan 5.20, artinya layak masuk final. pic.twitter.com/7sQEpmtMBn
— #KelanaRasa (@arieparikesit) 13 Juli 2018
Kegagalan Idan berangkat ke Finlandia ini disesalkan oleh pemilik akun @arieparikesit.
BACA JUGA: Mengenal Sosok Eni Nuraeni, Perempuan di Balik Kesuksesan Zohri Sebagai Juara Dunia
"Hal seperti ini harusnya bisa diantisipasi Pak @jokowi Pak Menpora @imam_nahrawi
Atlet butuh berkembang dan kesempatan berlaga di dunia Internasional, tidak butuh renovasi rumah, uang ratusan juta atau kendaraan, nanti mereka bisa cari sendiri kalau sudah berprestasi," tulis @arieparikesit.
Yang makin disayangkan, rupanya atlet lompat galah lain yang bertanding di Finlandia bisa berangkat dengan mudah tanpa terkendala maskapai.
Jadi alasan maskapai menolak membawa galah Idan Fauzan tuh agak gimana gitu yah, karena buktinya puluhan atlit lompat galah lain berlatih di Tampere, dan Idan juga tahun lalu berlaga di Nairobi, Kenya.
Di sini peran pemerintah sangat penting Pak @jokowi Pak @imam_nahrawi ????????
— #KelanaRasa (@arieparikesit) 14 Juli 2018
???? pic.twitter.com/EFjXt46Ihc
"Jadi alasan maskapai menolak membawa galah Idan Fauzan tuh agak gimana gitu yah, karena buktinya puluhan atlit lompat galah lain berlatih di Tampere, dan Idan juga tahun lalu berlaga di Nairobi, Kenya.
Di sini peran pemerintah sangat penting Pak @jokowi Pak @imam_nahrawi ????????
????," ujar @arieparikesit.
"Membawa galah di pesawat untuk berlaga di luar negeri memang tidak mudah, namun bila dipersiapkan jauh hari bisa saja, banyak sekali kisah tentang ini, Team NZ sampai buat SOP khusus. Dan anehnya Idan pernah berangkat ke Kenya berlaga lompat galah," lanjut @arieparikesit dalam unggahan selanjutnya.
Dikutip dari Bolasport.com, atlet atletik Indonesia, Idan Fauzan Richsan, adalah peraih medali emas lompat galah pada uji coba alias test event Asian Games 2018, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Selasa (13/2/2018).
Dalam perlombaan tersebut, Idan yang merupakan atlet remaja melakukan lompatan setinggi 4,90 meter.
BACA JUGA: Zohri Kesulitan Mencari Bendera Indoneia Saat Finish, Ternyata Ini Penyebabnya
Pelatih Idan, Sainih, menyebutkan bahwa anak asuhnya tersebut akan disiapkan untuk Kejuaraan Dunia Junior.
Dengan demikian, Asian Games 2018 mendatang bukan ajang prioritas bagi Idan.
"Dia masih ikut Kejuaraan Dunia Junior. Kalau dia sudah ikut tingkat Kejuaraan Dunia tingkat senior, barulah kami siapkan Idan untuk Asian Games," ujar Sainih.(*)
Source | : | Twitter,BolaSport.com |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |