Pecahnya PD I disambut warga Eropa dengan bergembira, bukannya takut.
Sikap ini muncul karena didorong sikap nasionalistik, mereka mengira perang akan berlangsung singkat dan mengalami kejayaan.
Dalam True Spy Stories karangan Paul Dowswell dan Fergus Fleming, Mata Hari dikatakan bosan dengan kondisi perang.
Sebabnya, selama dua tahun, ia tidak bisa bebas melakukan apa-apa. Hanya diam di rumahnya di Belanda sebagai tempat netral.
( Baca Juga :Berewokan, Raffi Ahmad Dibilang Makin Ganteng dan Mirip Bule!)
Hingga akhirnya munculah Karl Kramer, atase pers Konsulat Jerman di Belanda. Kramer meminta Mata Hari kembali ke Paris, Prancis, negara yang tidak lain adalah musuh Jerman.
Mata Hari diminta menggunakan semua daya pikatnya untuk berbaur kembali dengan para orang berpengaruh di sana.
Dengan imbalan cukup, Mata Hari menyetujuinya. Namun, Dowswell dan Fleming berkeyakinan bahwa hal ini disetujui oleh Mata Hari hanya karena penasaran menjadi mata-mata.
Beberapa bulan kemudian, secara tidak sengaja ia bertemu Kapten Georges Ladoux, Kepala Dinas Counterintelligence Prancis—badan yang dibentuk untuk menginvestigasi mata-mata asing.
( Baca Juga :Setelah 8 Tahun berpisah, Alasan Artis Cantik ini Rujuk Bikin Haru!)
Sama seperti pihak Jerman, Ladoux meminta kerja sama dari Mata Hari.
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |