Putri Denada Idap Leukimia, Kenali 6 Faktor Penyebab Kanker Darah pada Anak yang Tak Disadari

Laporan Wartawan Grid.ID, Nindya Galuh A.

Grid.ID - Kabar sedih datang dari artis tanah air, Denada.

Putrinya yang bernama Shakira Aurum didiagnosis menderita penyakit leukimia.

Terhitung sudah 1,5 bulan Shakira menjalani pengobatan di Singapura untuk melawan penyakit tersebut.

Apa sih sebenarnya leukimia itu?

(BACA JUGA: Inilah Cara Atasi Jerawat Menggunakan Es Batu, Simpel dan Gampang Banget)

Leukimia merupakan penyakit keganasan sel yang berasal dari sumsum tulang.

Leukimia juga dikenal dengan kanker darah.

ketika DNA darah mengalami kerusakan, sumsum tulang belakang akan memproduksi sel darah putih secara berlebihan.

Hal inilah yang mengakibatkan penumpukan dalam sumsum tulang dan mengurangi jumlah sel darah yang sehat.

(BACA JUGA: Meski Idap Leukimia, Shakira Aurum Dikenal Sebagai Bocah yang Aktif)

Tak hanya orang dewasa, kanker darah atau leukimia juga mengintai anak-anak.

“Sebanyak 60 persen sampai 70 persen kanker yang diderita anak-anak adalah leukimia."

"Berikutnya adalah tumor padat yang bervariasi,” ujar Kepala Staf Medik Fungsional Anak di Rumah Sakit (RS) Kanker Dharmais, Haridini Intan, seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.

Lalu sebetulnya, apa saja sih penyebab penyakit ganas ini?

(BACA JUGA: Penampilan Elegan Sophia Latjuba Saat Kenakan Busana Rancangan Ivan Gunawan, Intip yuk!)

Ternyata faktor penyebab leukimia sering tak disadari oleh pasien, terutama pada anak-anak.

Berikut Grid.ID bagikan 6 faktor penyebab leukimia pada anak.

1. Kelainan genetik

Kelainan genetik ternyata berkaitan dengan pengembangan leukemia.

(BACA JUGA: Kenali Gejala Leukimia, Kanker Darah yang Diderita Anak Denada )

Kelainan genetik tertentu, seperti Down Syndrom, dikaitkan dengan peningkatan risiko leukemia.

2. Paparan bahan kimia

Paparan bahan kimia tertentu juga bisa meningkatkan risiko penyakit leukima.

Misalnya saja benzena.

Benzena adalah bahan kimia yang bisa ditemukan pada produksi obat, plastik, bensin, karet buatan, tinta printer, sampai pewarna rambut.

(BACA JUGA: Netizen Temukan Ratusan Album Undivided Wanna One di Tempat Sampah)

Selain itu, paparan radiasi saat wanita hamil melakukan rontgen dan x-ray juga bisa mempengaruhi pertumbuhan DNA pada janin.

Jika tubuh terlalu sering menghirup zat kimia dan terpapar radiasi, kemungkinan terkena leukimia akan semakin besar.

3. Asap rokok

Asap rokok memang dikenal sebagai penyebab berbagai penyakit, terutama kanker paru-paru.

(BACA JUGA: Lahiran Anak Pertama, Vicky Shu Alami Lebih dari 24 Jam Kontraksi!)

Namun ternyata bukan itu saja loh, asap rokok juga bisa meningkatkan risiko leukimia myelogenous akut (AML).

4. Riwayat penyakit keluarga

Kalau dalam sebuah keluarga ada anggota yang menderita leukimia, maka risiko penyakit ini diturunkan akan sangat tinggi.

5. Jenis kelamin

(BACA JUGA: Belajar Dari Sang Ibu, Begini Trik Pangeran William Mengasuh Anak-anaknya)

Menurut sebuah studi, pria lebih berisiko mengidap kanker dan meninggal karenanya daripada perempuan

The American Cancer Society menyebutkan pria memiliki peluang sekitar 1:2, sedangkan wanita memiliki peluang kanker darah sebanyak 1:3.

6. Konsumsi kopi pada ibu hamil

Melansir Nakita, penelitian dari American Journal of Obstetrics & Gynecology menunjukkan kalau Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari dua gelas kopi setiap hari akan meningkatkan potensi bayi mengidap leukimia sampai 60%.

(BACA JUGA: Intip 3 Penampilan Artsy ala Istri Omesh, Dian Ayu Lestari yuk!)

Sedangkan, Ibu hamil yang mengonsumsi lebih dari 4 gelas kopi akan meningkatkan resiko anak terkena leukimia sampai 72%.

Kafein dalam kopi mungkin bisa diterima Ibu, tapi tidak pada janin.

Hal ini karena metabolisme janin masih belum sempurna sehingga Ia tidak bisa sepenuhnya memetabolisme kafein.

Para peneliti ini juga percaya kalau kafein bertindak sebagai “Inhibitor DNA”.

(BACA JUGA: 4 Potret Jeff Kopchia, Pria Bule yang Digandeng Agnez Mo saat Pulang ke Indonesia )

Artinya, kafein mungkin mengubah DNA dari sel-sel janin, yang membuatnya jadi rentan terhadap leukimia.

(*)

PROMOTED CONTENT