Laporan wartawan Grid.ID, Alfa Pratama
Grid.ID -Dalam ajang World Airline Awards 2018, di Langham Hotel, London, Inggris, Selasa (17/7/2018), Skytrax, lembaga pemeringkat penerbangan global independen asal Inggris juga mengumumkan "World's Best Airline Cabin Cleanliness 2018" atau maskapai dengan kabin paling bersih di duni.
Penghargaan "World's Best Airline Cabin Cleanliness 2018" adalah penghargaan yang diberikan kepada maskapai penerbangan memiliki standar area kursi, tabel, karpet, panel kabin, dan toilet pesawat terbang yang terbesih sesuai dengan penilaian penumpang.
Penilaiannya melewati survei dilalkukan terhadap 20,36 juta penumpang dari 100 negara yang dilakukan Agustus 2017-Mei 2018.
Hasilnya, ANA All Nippon Airways meraih peringkat pertama atau menjadi World's Best Airline Cabin Cleanliness 2018.
Baca juga : Inilah 10 Peringkat Maskapai Dengan Fasilitas Hiburan Terbaik di Tahun 2018
Dikutip dari laman ANA All Nippon Airways, Yuji Hirako, Presiden dan CEO ANA, berujar, “Kami merasa terhormat bahwa SKYTRAX sekali lagi telah mengakui komitmen kami untuk memberikan layanan kelas dunia kepada penumpang kami. Sebagai maskapai penerbangan global terkemuka, ANA terus menyediakan penumpang dengan keramahan terbaik dari saat mereka check-in sampai mereka meninggalkan bandara di tempat tujuan mereka".
Sementara itu, Edward Plaisted, CEO SKYTRAX, juga memberi tanggapan atas pencapaian ANA All Nippon Airways atas penghargaan World's Best Airline Cabin Cleanliness 2018.
"ANA telah menjadi pemain yang sangat konsisten di World Airline Awards dalam beberapa tahun terakhir dan ini ditunjukkan dengan dua penghargaan tertinggi ini. Tidak ada maskapai penerbangan yang dapat mengabaikan pentingnya kebersihan dalam kabin dan dampaknya terhadap pengalaman perjalanan pelanggan. Ini adalah kesaksian yang bagus dari kabin ANA
yang selelau memeriksa kebersihan dan pemeliharaan kabin," ujar Edward Plaisted, CEO SKYTRAX, yang dikutip dari laman ANA All Nippon Airways.
Baca juga : Inilah 10 Rute Maskapai Penerbangan Terpanjang di Dunia, Membelah Benua Tanpa Transit