Laporan Wartawan Grid.ID, Bunga Mardiriana
Grid.ID - Sushi merupakan makanan asal Jepang.
Meskipun begitu, tidak sedikit orang Indonesia yang menyukainya.
Sehingga tak heran banyak bermunculan restoran Jepang yang khusus menjual sushi dari harga murah hingga menengah ke atas.
(BACA JUGA: 4 Pagelaran Festival dan Budaya untuk Ciptakan Momen Berharga Saat Kamu Berkunjung ke Dubai)
Umumnya sushi dibuat dengan bahan-bahan segar seperti rumput laut, nasi, sayuran dan ikan segar.
Melansir dari Women's Health, seorang pakar diet dari Illinois bernama Barbie Boules menyatakan, bahwa sushi dapat menjadi pilihan untuk makanan sehat.
Namun, tetap dikonsumsi dalam jumlah yang wajar.
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat makan sushi adalah ikan yang digunakan.
(BACA JUGA: Pertama Kali Melahirkan Bayi Laki-laki, Poppy Bunga dan Suami Lebih Panik)
Karena kita tidak tahu apakah ikan tersebut mengandung merkuri atau tidak.
Menurut seorang pakar nutrisi dari California AS, Claire Martin menyatakan bahwa merkuri dapat menyebabkan sakit kepala, pusing hingga gangguan pada otak.
Namun tidak semua ikan mengandung merkuri yang sama, ia mengatakan, "Semakin tinggi posisinya dalam rantai makanan, semakin kecil kemungkinan kandungan merkuri di dalamnya."
Sebaiknya makan sushi dengan bahan ikan perlu dibatasi tidak lebih dari dua kali seminggu.
(BACA JUGA: Pakai Bikini Lucu pada Tempatnya, Shandy Aulia Banjir Pujian)
Untuk menyeimbangkan konsumsi nutrisi, Boules menyarankan untuk memilih satu jenis sushi dengan ikan salmon, yang kemungkinannya sangat kecil untuk mengandung merkuri.
Lalu perbanyak sushi dengan bahan sayuran atau udang dan kepiting yang sudah dimasak.
(BACA JUGA: Melahirkan Putra Pertamanya, Poppy Merasa Ditipu Kontraksi Nih!)
Boules pun mengatakan bahwa perempuan dan anak-anak harus membatasi konsumsi ikan setidaknya 8 ons seminggu. (*)
Source | : | womenshealth |
Penulis | : | Bunga Mardiriana |
Editor | : | Justina Nur L |