Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan
Grid.ID - Seluruh rakyat Indonesia selalu turut bangga dan bersuka cita ketika ada atlet Indonesia yang menang di kancah internasional.
Tak banyak yang tahu, setelah pulang ke tanah air, sebagian besar dari mereka menjalani hidup seadanya.
Beberapa waktu yang lalu, Indonesia dihebohkan dengan Lalu Muhammad Zohri.
Berita tentang Zohri sedikit banyak membuka mata publik soal kehidupan para atlet lainnya.
(Baca juga: Jangan Langsung Minum Air Setelah Makan! Ini Waktu yang Tepat Menurut Pakar)
Dalam acara Hitam Putih, Deddy Corbuzier mengangkat kisah 5 mantan atlet yang kini nasibnya tak segemilang prestasinya.
1. Denny Thios, dari atlet angkat besi kini jadi tukang besi
Pria ini terkenal di tahun 1980-1990an.
Ia menyabet medali perunggu kejuaraan angkat besi dunia di Belanda pada era kejayaannya sebagai atlet.
Selain itu, Denny mendapat medali emas di Inggris dan Swedia.
(Baca juga: Beredar Broadcast WhatsApp Tentang Zona Merah Difteri di Semarang, Wali Kota Sebut Hoax)
2. Hapsani, mantan atlet yang menjual medalinya untuk makan
Hapsani menyumbang medali perak dan perunggu untuk Indonesia di tahun 1981 dan 1983.
Pada tahun 1999, ia terpaksa menjual medalinya untuk makan.
Ia menjual medalinya di pasar loak Jatinegara.
Kini, Hapsani bekerja sebagai pelatih atletik untuk anak-anak di sekitar rumahnya.
(Baca juga: Video Ustaz Hanan Attaki Bilang Wanita Salihah Beratnya Kurang Dari 55 Kg Viral di Facebook)
3. Leni Haini, mantan atlet dayung jadi buruh cuci
Berikut daftar prestasi Leni Haini:
- 2 medali emas di perahu naga asia di Singapura
- 3 medali emas dan 1 medali perak perahu naga di Hongkong
- 1 medali emas perahu naga di Taiwan
Sekarang, untuk makan saja Haini kesulitan.
Ia harus bekerja sebagai buruh cuci agar bisa memenuhi kebutuhan hidupnya.
(Baca juga: Kisah Gustika: Perjuangan Seorang Driver Ojek Online Melawan Kanker)
4. Suharto, atlet balap sepeda jadi tukang becak
Semasa muda, Suharto meraih juara dan mendapat medali emas di SEA games 1977 di Kuala Lumpur.
Selain itu, ia juga pernah mendapat 2 medali perak pada nomor jalan raya beregu dan perorangan.
Karena keterbatasan ekonomi dan ketiadaan dukungan dari pemerintah, tahun 1982 ia berhenti jadi atlet.
Ia lalu bekerja sebagai tukang becak di Surabaya.
(Baca juga: Iis Dahlia Dihujat Netizen Setelah Usir Peserta Audisi, Pihak KDI Bela Tim Juri)
Setelah kisahnya diketahui oleh Tri Rismaharini, wali kota Surabaya ini tak lagi mengizinkan Suharto menarik becak.
Ia kini bekerja di pemkot sebagai pelatih balap sepeda untuk anak jalanan.
5. Fauzan, atlet karate kini bekerja sebagai pegawai toko
Seperti yang telah diberitakan Grid.ID, Fauzan merupakan juara dunia WASO World Championship Januari 2018 di Ceko.
Ia kesulitan biaya untuk mengurus visa dan tiket pesawat.
Meski sempat dibantu pihak penyelenggara di Ceko, ia harus mengembalikan semua dana yang dipinjam saat sudah sampai di Indonesia.
(Baca juga: Sebuah Penelitian di Amerika Menyebutkan Jatuh Cinta Bisa Bikin Stres)
Fauzan berasal dari Mangkurat, Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Terakhir, ia melamar sebagai anggota Satpol PP di Provinsi Kalimantan Selatan tapi belum ada kabar.
Kini Fauzan bekerja sebagai karyawan di sebuah toko retail.
Membicarakan nasib atlet-atlet yang hidupnya tak secerah prestasinya, Deddy pun miris.
Ia berkata bahwa atlet-atlet ini adalah pahlawan bagi Indonesia.
(Baca juga: 5 Zodiak yang Sosoknya Paling Bisa Diandalkan Sebagai Teman, Taurus Nomor Satu!)
Deddy juga mengutip kata-kata legendaris Bung Karno,
"Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya."
Jadi, Indonesia ini sebenarnya bangsa yang besar atau bukan?
(*)
Source | : | YouTube,Tribun-timur.com,Grid.ID |
Penulis | : | Chandra Wulan |
Editor | : | Chandra Wulan |