Grid.ID - Badan meterologi cuaca Jepang menyatakan bahwa gelombang panas yang menerpa negara itu sebagai bencana alam.
Setidaknya dilaporkan telah ada 77 orang meninggal dunia sejak sepekan kemarin.
Dikutip dari BBC, selain 77 orang meninggal dunia, tercatat lebih dari 22.000 orang telah dirawat di rumah sakit akibat gelombang udara panas dan hampir setengah adalah orang yang berusia lanjut.
Di prefektur Ibaraki, utara Tokyo, seorang wanita berusia 91 tahun ditemukan pingsan di sebuah lapangan dan kemudian dinyatakan meninggal dunua di rumah sakit.
Baca juga : 4 Hal yang Wajib Kamu Perhatikan Saat Berkunjung ke Pemandian Umum di Jepang
Di dekat Saitama, dua wanita tua ditemukan tewas di rumah mereka.
Gelombang panas ini belum pernah terjadi sebelumnya di beberapa wilayah di Jepang.
Pada Senin (23/7/2018), perangkat termometer menunjukkan angka tertinggi 41,1 derajat Celsius di Kumagaya, dekat ibu kota Tokyo.
Angka tersebut memecahkan rekor nasional sebelumnya pada Agustus 2013 yang mencapai 41 derajat di Prefektur Kochi, Jepang barat.
Pada hari yang sama, di kota Kumagaya tercata suhunya adalah 41.1C, tertinggi yang pernah tercatat di Jepang.
Baca juga : 4 Potret Jepang Pasca Banjir, Beberapa Orang Terdampar di Atap Rumah
Sedangkan di pusat Tokyo, suhunya mencapai 40C dan menjadi suhu tertinggi untuk pertama kalinya.
Ini merupakan catatan suhu tertinggi sejak meningkatnya suhu di Jepang sejak awal Juli 2018.
Menurut Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa suhu panas di atas 35C akan berlanjut hingga awal Agustus 2018.
Kondisi tersebut mendorong pemerintah mengeluarkan peringatan baru untuk warganya agar tetap aman.
Masyarakat pun disarankan untuk minum banyak air, menggunakan AC, dan sering beristirahat.
Orang-orang di beberapa kota pun mengikuti acara ritual yang dikenal sebagai uchimizu, atau "upacara air".
Dalam acara ini, air dingin disiramkan ke trotoar agar untuk menguragi hawa panas.(*)
Baca juga : 10 Peringkat Maskapai Dengan Kursi Kabin Ekonomi Paling Nyaman
Nyesek, Mutia Ayu Kenang Kepergian Glenn Fredly 4 Tahun Lalu hingga Urus Putri Seorang Diri: Kangen Kamu