Laporan Wartawan Grid.ID, Esti Ayu Hutami
Grid.ID - Menjadi seorang ibu adalah anugerah terindah, sebagian wanita akan merasakan lengkap setelah mendapatkan keturunan.
Nggak jarang hal ini yang juga membuat kebahagiaan rumah tangga makin lengkap.
Tapi tahu nggak sih kalau sebuah penelitian di Amerika Serikat menemukan konsekuensi lain dari pasca melahirkan?
Meskipun menyenangkan mendapat buah hati, namun konon usia sel tubuh perempuan yang pernah melahirkan jadi 11 tahun lebih tua loh.
( BACA JUGA :Amel Carla Gelar Pesta Ulang Tahun Sweet 17 Super Mewah di Hotel)
Pernyataan di atas berdasarkan sebuah penelitian yang diadakan hampir 2.000 perempuan yang berusia produktif.
"Kami terkejut menemukan hasil ini," ungkap Anna Pollack, ahli epidemiologi dikutip dari New Scientist.
"Ini setara dengan sekitar 11 tahun penuaan selular yang dipercepat," sambung ahli dari George Mason University itu.
Nah, tapi jangan anggap ini sebuah hal mati yang nggak bisa diganggu gugat, sebuah penelitian lain dari jurnal Human Reproduction, Pollack dan timnya menemukan sebuah fakta baru nih.
( BACA JUGA :Vakum di Entertainment, Putri Marino Siap Menerbitkan Buku)
Perempuan yang melahirkan memang mempunyai usia telomere yaitu pelindung genetik dalam sel tubuh kita agar nggak memburuk yang sedikit lebih pendek.
Tapi, di lain tempat penelitian ini tetap kontradiktif pada yaitu di Guetamala tahun 2016 silam.
Penelitian sebelumnya menyimpulkan, perempuan yang melahirkan lebih bisa bertahan hidup karena memiliki telomere yang lebih panjang.
Pada penelitian itu, memiliki anak atau melahirkan benar-benar dapat melindungi perempuan dari penuaan sel.
( BACA JUGA :Putri Marino Mengaku Sedih Ditinggal Chicco Jerikho ke Yogyakarta)
Menyadari hal ini, Pollack dan timnya juga mengatakan bahwa perlu studi lebih lanjut, seperti yang dilansir dari Science Alert.
Nah Pollack juga mengatakan pemendekan telomere ini mungkin saja bisa terjadi akibat stres yang terjadi saat menjaga atau mengasuh anak-anak.
Tetapi, mengingat betapa sedikit penelitian telah dilakukan di daerah ini, masyarakat menyarankan hasil penelitian mereka harus diperlakukan dengan hati-hati. (*)
Penulis | : | Esti Ayu Hutami |
Editor | : | Irma Joanita |