Laporan Wartawan Grid.ID, Annisa Suminar
Grid.ID - Meningkatnya perkembangan modest fashion saat ini membuat desainer Restu Anggraini ikut serta dalam ajang Jakarta Modest Fashion Week (JMFW).
Desainer yang kerap disapa Etu ini kembali menampilkan koleksinya dalam fashion show yang berkolaborasi dengan Wardah.
Koleksi ini ditampilkan pada hari terakhir atau hari keempat acara JMFW.
Dalam show kali ini, Etu mempersembahkan koleksi yang berjudul Poetic Breeze.
( BACA JUGA :Begini Ekspresi Wajah Jung Eun Ji Apink dan Sungyeol INFINITE Saar Reading Naskah)
Poetic Breeze bercerita tentang indahnya rasa dalam menyambut musim semi.
Sebuah inspirasi koleksi modest wear dengan siluet klasik yang memadukan warna alam dan romantisme musim semi yang puitis.
Puitisme alam yang ditandai oleh angin yang berbisik membawa keharuman bunga yang bermekaran.
Poetic Breeze adalah penanda dimulainya siklus kehidupan yang teduh dan dingin yang berlalu.
( BACA JUGA :Sayee Tampilkan Busana Khas Korea yang Modis di Hari Kedua Jakarta Modest Fashion Week)
Dalam Poetic Breeze, ETU kembali mempersembahkan sebuah rangkaian rancangan berpakem modest yang terlahir atas hasil eksplorasi tren fashion lintas decade yang mengedepankan siluet-siluet khas era '50-an dan '60-an, dua era dengan kekuatan estetika yang berbeda namun tetap selaras ketika dipadankan.
"Mengambil tema dari era 40 dan 60 dimana saya mengangkat histori desain yang lampau yang kemudian diubah menjadi modern," ucap Restu Anggraini saat ditemui dalsm acara JMFW, di Gandaria City, Jakarta, Minggu (29/07).
Juxtaposition atau perbandingan antara siluet ala era '50-an yang menekankan garis pinggang dipadukan dengan potongan lurus ala era '60-an terbukti mampu menciptakan tampilan modest yang minimalis, klasik, dan elegan, dengan injeksi nuansa feminine yang bersahaja.
( BACA JUGA :Mengulas Penyakit Diabetes pada Anak, dari Tipe, Gejala, dan Penyebabnya)
"Kalau biasanya Etu mengeluarkan koleksi untuk wanita bekerja atau wanita aktif, sekarang yang dikeluarin lebih girly seperti pakaian pesta tapi nggak terlalu berat," paparnya.
ETU akan kembali menggunakan material maskulin seperti linen, dan cotton serta satin, dan lace dengan motif dan palet bernuansa genderless.
Sebuah permainan garis rancang maskulin dan feminin dalam proporsi yang seimbang demi menciptakan tampilan modest yang appropriately stylish.
10 koleksi yang ditampilkan oleh Etu berhasil mengundang riuh tepuk tangan para pengunjung dengan keanggunanan koleksinya. (*)
Viral, Pernikahan Ini Sajikan Menu Mie Instan untuk Undangan yang Datang padahal Tajir, Tamu: Kami Juga Bawa Bekal Sendiri
Penulis | : | Annisa Suminar |
Editor | : | Irma Joanita |