Grid.ID - Gempa yang menimpa pulau Lombok, Bali dan Sumbawa pada Minggu (29/7) lalu juga berimbas sampai ke Gunung Rinjani.
Seperti diketahui bahwa masih ada 333 pendaki gunung Rinjani terjebak di Danau Segara Anak tak bisa turun lantaran jalur tertutup material longsor akibat gempa.
Pihak Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Basarnas, BPBD dan TNI/Polri langsung memberikan respon cepat untuk merencanakan jalannya evakuasi bagi para pendaki tersebut.
Kopassus sebagai bagian dari TNI menerima perintah langsung dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto untuk segera bertolak menuju Gunung Rinjani demi mengevakuasi para pendaki dan wisatawan asing.
BACA : Pemerintah Malaysia : Hilangnya Pesawat MH370 Mungkin Memang Dimanipulasi
Sebanyak 142 prajurit Korps Baret Merah yang terdiri dari Tim Pendaki Sebu (Dakibu) Tim Kesehatan dan Tim Perhubungan diberangkatkan menggunakan pesawat C-130 Hercules dari Base Ops Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (30/7).
"Pasukan Kopassus yang dikirim ini tugasnya untuk mengevakuasi masyarakat atau turis mancanegara yang terjebak dengan menggunakan berbagai perlengkapan," ujar Asops Panglima TNI Mayjen TNI Lodewyk Pusung.
"Kodam IX / Udayana juga telah mensiagakan 2 unit Helikopter untuk membackup pergerakan pendaki serbu dari Kopassus," tambah Lodewyk.
TNI juga mengerahkan Batalyon Infanteri Raider 900/Satya Bhakti Wirottama untuk mengevakuasi para pendaki.
"Kopassus diterjunkan agar mempercepat proses evakuasi masyarakat yang terjebak," kata Lodewyk.
Para pendaki terjebak di Danau Segara Anak
Seorang porter bernama Uspi menceritakan ketika gempa terjadi ada sekita 1.000-an pendaki di atas.
Mereka berada disekitaran Danau Segara Anak.
"Ada ratusan yang masih belum bisa keluar. Karena saat kami di atas ada 1.000-an pendaki masih berada di atas Gunung Rinjani," tutur Uspi yang berhasil turun pada Minggu sore.
BACA : Seorang Wanita Inggris Melahirkan Anak Pertamanya di Usia 58 Tahun Melalui Program Bayi Tabung
Menurut pengakuan Uspi, pendakian jalur Senaru di Lombok Utara dan Sembalun di Lombok Timur sudah tidak bisa dilewati karena tertutup material longsoran.
"Sudah enggak bisa lewat, kalau dari danau," ujarnya.(Seto Aji/Grid.ID)
Source | : | @puspentni |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |