Grid.ID - Dari awalnya tercipta, ice cream merupakan hidangan kelas atas.
Jadi hanya kaum bangsawan dan keluarga kerajaan saja yang bisa menikmatinya.
Di jaman kerajaan Romawi, bahkan salah satu penguasa disana menyuruh orang untuk ke gunung dan mengambil salju.
Lalu salju itu, dicampur dengan berbagai macam buah-buahan sebelum disantap.
Di Indonesia, ice cream dibawa sejak jaman penjajahan Belanda.
Sampai sekarang, ice cream peninggalan jaman Belanda masih bisa dinikmati loh.
Setidaknya masih ada 5 resto yang bisa dikunjungi, untuk menikmati ice cream tempo doeloe.
(BACA JUGA : Nikita Mirzani Akui Tak Pernah Terima Nafkah Dari Dipo Latief)
1. Ragusa
Resto yang ada di JL. Veteran, Jakarta Pusat ini sudah ada sejak 1932.
Pemilik awalnya orang kebangsaan Italia (Luigie Ragusa dan Vincenzo Ragusa).
Awalnya mereka datang ke Batavia, untuk belajar menjahit.
Namun nasib berkata lain, saat mereka ketemu perempuan asal Eropa di Bandung, Jawa Barat yang punya peternakan sapi.
Susu dari peternakan itu yang dijadikan ice cream dan kemudian dijual oleh mereka.
Luigie dan Vincenzo mulai menjual es krim mereka di Pasar Gambir (Jakarta Fair) sejak tahun 1932.
Namun karena tempat tersebut hanya ramai setahun sekali, mereka membuka kafe di Citadelweg (sekarang Jalan Veteran I no. 10), Jakarta Pusat pada tahun 1947.
2. Zangradi
Restoran ini dinamai sesuai dengan si empunya yang keturunan Italia.
Renato Zangrandi, mendirikan usahanya ini sejak 1930 silam.
Zangrandi yang ada di Jl. Yos Sudarso, Surabaya, Jawa Timur dulu tempat favoritnya tuan dan noni Belanda.
3. Oen
Malang, Jawa Timur juga ada resto yang menyediakan ice cream sejak jaman Belanda.
Adanya di JL. Jend. Basuki Rahmat, Kauman, Klojen atau tepatnya di depan Gereja Katedral yang punya arsitektur gothic.
Toko Oen ternyata awalnya didirikan di Yogyakarta oleh Liem Gien Nio (Oma Oen), istri Oen Tjoen Hok (Opa Oen) dengan nama "Oen Cookies Store".
Lalu buka cabang di Malang (1934) dan Semarang (1936).
4. Rassa
Cafe yang konon buka sejak 1936 silam ini, awalnya pabrik pembuatan permen dan gula-gula.
Sebelum jadi Rasa Bakery & Cafe, pabrik di Jl. Tamblong mengekspor produknya ke beberapa negara.
Dari pabrik permen dan gula-gula, si pemilik yang bernama CH Hazes berekspansi dengan membuat toko roti.
Semua produk yang dihasilkan waktu itu, top banget dan sampai-sampai jadi kuliner favorit Gurbernur Hindia Belanda.
Sampai sekarang, roti dan juga termasuk ice cream jadi andalan pencita kuliner di Bandung, Jawa Barat.(*)
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku