Rumput laut segar tidak boleh direndam dalam air panas agar tidak lembek dan hancur.
Sedangkan untuk bumbunya sendiri terbuat dari bahan dasar yang mirip dengan pembuatan urap pada umumnya, yaitu garam, cabai, bawang putih, bawang merah, kunyit, kencur, dan daun jeruk.
Bumbu-bumbu itu diuleg menjadi satu kemudian dicampur dengan parutan kelapa.
Selain di kawasan Serangan, kamu jujga bisa menemui olahan rumput laut ini di kawasan Legian.
Di salah satu warung kamu akan bisa menemukan jenis olahan rumput laut yang berbeda.
Selain olahan rumput laut di atas, rumput laut juga disajikan bumbu dan kuah pindang, kuah yang diperoleh dari proses memindang ikan, terutama ikan tongkol.
(BACA JUGA: Pekan ASI Sedunia 2018, Mengulik Segudang Manfaat ASI Bagi Ibu dan Anak)
Olahan rumput laut dengan kuah pindang tersebut disebut dengan urap bulung rambut. Sedangkan olahan sebelumnya bernama urap bulung buni.
Yang membedakan bumbu pada urap bulung rambut dengan bulung buni adalah adanya campuran lengkuas di dalamnya.
Namun kedua jenis olahan urap bulung sangat menggambarkan nuansa Bali yang di kelilingi oleh lautan yang memiliki cuaca panas dan sejuk.
Tak hanya itu, urap bulung juga sangat dijadikan menu makan siang, apalagi di suasana yang panas. (*)
Source | : | tribunnews.com,intisari,kkp.go.id |
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Widyastuti |