Grid.ID - Kematian sejatinya adalah rahasia ilahi.
Kapan, dimana dan bagaimana seseorang menemui ajalnya tidak ada yang mengetahui pastinya kecuali tuhan.
Namun salah satu pakar medis bernama dr.Daniel Murrel dari University of Alabama menyatakan kematian dapat diprediksi melalui tanda-tanda lewat tubuh.
Murrel mengatakan seorang manusia dapat diprediksi meninggal dalam 23 jam kedepan melalui apa yang ia sebut 'Geletuk Kematian.'
BACA : Dikubur Tanpa Ketentuan yang Seharusnya, Makam PRT Korban Penyekapan di Purwakarta Dibongkar
Fenomena ini terjadi ketika seseorang tidak lagi mampu untuk menelan, batuk, atau membersihkan ludah dan lendir dari tenggorokannya.
Ditambah orang yang mendekati ajal nafasnya akan berbeda dan suara berderik.
Suara geletuk kematian ini berbeda-beda pada setiap orang.
Biasanya akan terdengar seperti suara berderak disertai rintihan.
BACA : Kisah Soeharto Bertemu Dengan Dewi Soekarno yang Membuat Ibu Tien Dibakar Api Cemburu
Terdengar menyeramkan, namun orang yang hendak menemui ajal tidak merasakan sakit sama sekali ketika ia mengeluarkan suara geletuk tadi.
“Setelah suara geletuk terdengar, kemungkinan ia hanya bisa bertahan selama 23 jam ke depan,” ujar Murell seperti dikutip dari National Geographic.grid.id.
Jika sudah seperti ini maka perawat di rumah sakit akan mengarahkan pasien ke arah samping ruangan.
Lantas mereka akan mengangkat kepala pasien untuk melancarkan sekresi.
Tanda-tanda seseorang akan menemui ajalnya
Selain suara gemeletuk tadi, tanda seseorang mendekati kematian, meliputi hal berikut:
1. Kebingungan
2. Sering menguap – untuk mengambil oksigen
3. Mudah mengantuk
4. Beberapa kali tak sadarkan diri
5. Memiliki bau yang berbeda
6. Gelisah
7. Memar berwarna kegelapan
Seorang ahli saraf bernama dr. Cameron Shaw pada tahun 2017 mempublikasikan hasil penelitiannya ketika nyawa seseorang hendak dicabut dari jasadnya 30 detik sebelumnya.
Dr. Shaw menyatakan kita akan kehilangan diri sendiri, rasa humor dan kemampuan berpikir jernih saat 10-20 detik nyawa kita hendak dicabut malaikat.
Dr. Shaw mendapat kesimpulan ini setelah membedah otak pasien wanita.(*)
Tengok Rumah Baru Jess No Limit dan Sisca Kohl, Interiornya Serba Emas dan Bergaya Eropa Klasik
Source | : | National Geographic Indonesia |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |