Parutan singkong tersebut dicampur dengan air untuk diambil sarinya.
Kemudian sari parutan singkong dijemur hingga kering dan dikenal dengan nama tepung tapioka.
Tepung tapioka merupakan bahan utama pembuatan kerupuk selain bahan-bahan perasa seperti udang, ikan, bawang, dan sebagainya.
(Baca juga: VIDEO - Lihat Aksi Seru Tora Sudiro, Vino G Bastian, dan Indro Warkop Lomba Makan Kerupuk)
Kerupuk memiliki jenis yang cukup banyak di antaranya, kerupuk samiler, kerupuk udang, kerupuk bawang, kerupuk kulit, dsb.
Ternyata kerupuk juga tidak hanya terkenal di Indonesia. Di beberapa negara kerupuk memiliki penyebutan yang lain-lain.
Malaysia menamakan camilan yang garing ini sebagai keropok, orang Filipina menyebutnya kropek.
Sementara itu, di Australia dikenal dengan sebutan prawn crackers, di Cina disebut xiapian, sedangkan di Belanda dan Suriname penyebutannya sama seperti di Indonesia kroepoek.
(Baca juga: Wah Makanan Tradisional Asal Indonesia Jadi Menu Utama Diet Vegan di Berbagai Negara loh)
Hampir semua kerupuk dibuat dengan cara yang sama, yaitu pembuatan, pengeringan dan pemasakan.
Pada proses pemasakan, bahan-bahan pembuatan kerupuk seperti tepung, bumbu-bumbu, daging ikan, dimasak kemudian dicetak.
Setelah itu adonan kerupuk yang telah dicetak tersebut dijemur hingga kering, lalu digoreng dalam minyak panas yang banyak.
Saking tenarnya, kerupuk Indonesia bahkan diisukan akan dibarter dengan pesawat Sukhoi Rusia.
(Baca juga: Menjadi Makanan Tradisional, Ternyata Resepnya Dibuat Dari Bahan Ini, Ngeri!)
Tak hanya itu, di Indonesia setiap perayaan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus, perlombaan makan kerupuk turut dihadirkan.
Perlombaan makan kerupuk dianggap sebagai usaha menceritakan kisah masyarakat daerah yang mengalami permasalahan ekonomi.
Bahkan hingga saat ini, kerupuk menjadi simbol pangan, solidaritas, dan kebersamaan masyarakat Indonesia. (*)
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Okki Margaretha |