Laporan Wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Minuman energi banyak dikonsumsi untuk menambah kewaspadaan dan menghindari rasa kantuk.
Namun pemberian untuk anak-anak tidaklah disarankan.
Sebetulnya anak-anak tidak membutuhkan minuman ini dan dampaknya bisa berpengaruh pada kesehatannya.
(BACA JUGA: Gempa Di Lombok, Artis Hollywood Chrissy Teigen Selamatkan Diri Dengan Menggendong Anaknya)
Dr Miriam Stoppard mengatakan, bahwa larangan pemberian minuman energi untuk anak-anak adalah langkah yang tepat.
Dilansir Grid.ID dari laman Mirror, bahkan seperempat dari anak usia 6-9 tahun di Inggris saat ini mengonsumsi minuman energi berkafein tinggi.
Selain mengandung kafein tinggi, minuman energi juga mengandung kadar gula yang tinggi, dan berpengaruh pada penambahan berat badan.
(BACA JUGA: Nisya Ahmad Panik, Raffi Ahmad dan Keluarga sedang di Bali saat Gempa 7 SR)
Pada anak-anak, gula dalam minuman energi bisa sebabkan obesitas.
Dalam sebuah data dikatakan, bahwa 1 dari 3 anak di Inggris mengalami obesitas atau kelebihan berat badan saat sekolah dasar.
Pemerintah Inggris rupanya menanggapi hal ini dengan serius, di mana mereka menerapkan penjualan minuman energi adalah ilegal untuk seorang di bawah usia 16 tahun.
Penulis | : | Pradipta Rismarini |
Editor | : | Justina Nur L |