Grid.ID - Sebagai negara produsen pesawat, Rusia dan AS sebenarnya punya perbedaan yang mencolok, terutama dalam cara menjual jet-jet tempur.
Dalam menjual jet-jet tempurnya, Rusia biasanya tidak menjual secara paket dan tidak memberi ancaman embargo senjata terhadap negara-negara yang telah membeli jet-jet tempurnya.
Sedangkan AS ketika menjual jet-jet tempurnya selalu satu paket dengan persenjataan dan suku cadang sekaligus menyertakan ancaman embargo senjata bagi negara pembeli.
Embargo biasanya akan dilakukan AS jika negara bersangkutan yang telah membeli jet-jet tempurnya malah menggunakannya untuk menyerang negara sekutu AS.
Tapi cara menjual jet-jet tempur yang dilakukan Rusia bisa merugikan negara pembeli jika tidak memahami trik dagang ala Rusia yang sebenarnya penuh akal-akalan itu.
(Baca Juga: Mewah! Jet Pribadi Vladimir Putin Dilengkapi Dengan Ruang Olahraga)
Pasalnya Rusia tidak menjual jet tempurnya secara paket, yakni tidak beserta suku cadang dan persenjataannya sekaligus.
Jadi pada tahap pertama, Rusia hanya akan menjual jet tempur tanpa suku cadang dan persenjataan.
Sedangkan untuk persenjataan bisa dibeli pada tahap kedua dan suku cadang dibeli pada tahap ketiga oleh negara konsumen.
Cara bisnis Rusia dalam menjual jet tempur, persenjataan, dan suku cadang sengaja dilakukan secara bertahap itu memang bertujuan khusus.
Yakni, agar masing-masing komponen mendapat keuntungan yang jelas pada setiap tahap penjualan.
(Baca Juga: Pakaian Luna Maya Saat Dinner Bareng Syahrini Jadi Sorotan Netizen)
5 Arti Mimpi Rumah Disambar Petir, Benarkah Peringatan Bakal Ada Konflik? Ini Penjelasannya
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |