Grid.ID - Kiana Smith, seorang perempuan berusia 39 tahun memiliki tanda lahir berwarna ungu anggur pada bagian kiri wajahnya.
Tak hanya pada bagian wajahnya, tanda lahir Kiana juga menutupi bagian leher hingga dada sebelah kirinya.
Makin lama, tanda lahirnya makin membesar.
Bahkan, ia dijuluki 'si ungu pemakan manusia' karena tanda lahir yang ia miliki dianggap menyeramkan oleh sebagian orang.
Ia bahkan selalu dicemooh secara kejam oleh teman-temannya semasa sekolah.
(Baca Juga: Gempa yang Terjadi di Lombok Membuat Para Menteri Panik dan Pingsan)
Sampai sejauh ini, Kiana telah menjalani lima kali operasi dan juga perawatan laser untuk mengurangi tanda lahirnya, karena mustahil bila tanda itu bisa dihilangkan.
Karena rasa percaya diri dan juga usahanya yang tak kenal menyerah, Kiana dinobatkan menjadi duta untuk Vascular Birthmark Foundation.
"Pembedahan pada tanda lahir saya sangat membantu. Saya merasa tak memiliki masalah besar lagi di wajah," ujar Kiana kepada Barcort TV.
"Kadang saya merasa ada darah mengalir dan memompa di tanda lahir yang saya miliki. Tetapi saya tak lagi memilikinya. Saya bisa berbicara jauh lebih baik," tambahnya.
(Baca Juga: Peter Freuchen Gunakan Belati dari Kotoran Bekunya Agar Keluar dari Es)
Memang tanda lahir yang dimiliki Kiana terbilang jarang.
Kiana merupakan 3 dari 1.000 orang yang memiliki tanda lahir serupa.
Tanda lahir seperti Kiana biasanya dimiliki orang-orang pada wajah, kepala dan lengan atau kakinya yang disebabkan karena perkembangan abnormal pembuluh darah di kulit.
Tak seperti tanda lahir lain yang makin lama makin memudar, tanda lahir berupa noda seperti anggur ini makin lama akan makin tumbuh dan bahkan makin mengeras seiring bertambahnya usia.
"Ini akan selalu tumbuh, dan tak akan membuatku mundur. Aku akan tetap menikmati hidup," ujar Kiana.
(Baca Juga: Sebelum Menikahi Tasya Kamila, Randi Bachtiar Harus Penuhi 2 Syarat)
Awalnya, Kiana memang merasa berat menerima keadaannya.
Penampilannya membuat Kiana diperhatikan secara negatif dan bahkan diasingkan dengan orang lain,
Ia bahkan merasa berada dalam situasi yang sulit ketika bertemu dengan anak-anak, karena mereka akan menjerit, panik dan bahkan menangis karena melihat wajahnya yang berbeda.
"Saya dipanggil wajah ungu pemakan manusia oleh orang-orang. Tetapi untungnya, ibuku membantu saya mengatasi masalah ini dan memperlakukan saya seperti anak seusia saya pada umumnya," ujar Kiana.
Hal ini dibenarkan oleh sang ibu, Ann McCarthy.
(Baca Juga: Sejak Zaman Aristoteles, Datangnya Gempa Bumi Tidak Bisa Diprediksikan)
Ia mengaku harus siap dengan keadaan anaknya yang akan berpengaruh kepada dirinya sendiri apalagi saat dewasa.
Kiana akan terus melakukan operasi laser untuk menghilangkan sedikit demi sedikit tanda lahirnya. (*)
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |