Grid.ID - Pemimpin besar 'Juche' Korea Utara (Korut), Kim Jong Un terkenal atas perintah-perintah kejamnya untuk menjalankan sistem pemerintahan negaranya.
Bahkan diketahui Kim pernah mengeksekusi pamannya sendiri dengan mengumpankannya kepada anjing kelaparan pada 2014 lalu.
Selain itu di Korut, setiap Kim melakukan kunjungan maka di kanan-kirinya bakal ada perwira militer yang setia dengan pulpen beserta note kecil untuk mencatat apa saja yang Kim omongkan.
Hal ini karena jika lupa sedikit saja apa keinginan Kim maka nyawa perwira militer itu bisa dalam bahaya.
BACA : Indonesia Lolos dari Jeratan Embargo Amerika Serikat Karena Dianggap Sekutu Strategis
Jarang sekali Kim bersifat lunak kepada negaranya, bahkan untuk melontarkan pujian sekalipun.
Dikutip dari Kompas.com dan Daily Mail, Selasa (7/8) namun baru kali ini diketahui Kim melontarkan pujiannya kepada rakyat Korut.
Pada foto yang dirilis oleh kantor berita sentral Korut, KCNA, 6 Agustus 2018 lalu terlihat Kim Jong Un sedang meninjau pabrik makanan di Peternakan Lele Samchon di Provinsi Hwanghae Selatan.
Dalam kunjugannya itu, Kim mendapat seluk beluk mengenai pengembangan ikan lele.
BACA : Mengidap Kanker Stadium 4, Wanita Malaysia Meninggal Selang Beberapa Jam Usai Upacara Pernikahannya
Kim juga mendapat pengetahuan lagi jika ikan lele dapat diolah menjadi makanan untuk rakyat Korut.
Peternak ikan lele juga mengungkapkan hasil produksi ikan lele di peternakan tersebut berkembang amat pesat.
Awalnya ikan lele produksi peternakan hanya menghasilkan 300 ton setahun, namun sekarang naik menjadi 3.001 ton pertahun.
Mendengar penjelasan itu Kim Jong Un dikabarkan amat puas atas kinerja para peternak lele.
Ia melontarkan pujian kepada pengelola peternakan karena kerja keras mereka berhasil melampui target yang ditetapkan oleh pemerintah.
Namun ada udang dibalik batu atas kunjungan Kim ini.
Dengan adanya kunjungan Kim ke peternakan lele maka diharapkan negerinya dapat terbebas dari sanksi AS karena mereka selalu melihat kunjungan Kim terstigma ke situs rudal nuklir Korut.
Maka dengan kunjungan 'baik hati' ini dapat meyakinkan barat akan niat Pyongyang mempreteli fasilitas nuklirnya.
Tapi harian nasional Korut, Rodong Shinmun masih pesimis akan dicautnya sanksi AS.
"Muncul argumen dari kemenlu AS bahwa mereka tidak akan mengendurkan sanksi hingga denuklirisasi selesai dan menjatuhkan kembali sanksi sebagai cara meningkatkan kekuatan negosiasi," demikian harian Rodong Shinmun.
"Bagaimana mungkin sanksi, yang merupakan bagian dari kebijakan jahat pemerintah AS, bisa memperbaiki hubungan kedua negara?" tambah Rodong Shinmun.(*)
Viral Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Nekat Tembak Juniornya hingga Tewas, Ternyata Sempat Beri Ancaman Ini ke Polisi Lain
Source | : | Kompas.com,Daily Mail,kcna |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |