Grid.ID - Berada di Lingkaran Cincin Api, Indonesia termasuk salah satu negara yang rawan akan gempa.
Namun ada lagi negara yang sangat rawan gempa di Asia lainnya yakni Jepang.
Bahkan di sana ada 1.500 kali guncangan gempa bumi setiap tahunnya melanda Jepang.
Sadar akan potensi bahayanya, maka pemerintah Jepang beserta masyarakatnya mempersiapkan diri untuk menghadapi gempa bumi.
BACA : Nur Wijaya Kusuma, Mahasiswa Berusia 15 Tahun Asal UGM yang Hobi Bermain Game
Kesiapsiagaan Jepang dalam menghadapi gempa bahkan sudah mendapat pengakuan internasional sebagai yang terbaik.
Oleh karenanya, di Jepang merencanakan segala sesuatunya terkait bencana gempa bumi.
1. Bangunan Tahan Gempa
Hampir semua gedung di Jepang wajib dibangun dengan struktur tahan gempa.
Pemerintah Jepang bahkan sampai membuat aturan jika setiap gedung di sana harus dibangun tahan gempa.
Apalagi gedung tempat pelayanan sosial macam rumah sakit, kantor kepolisian, sekolah dan lainnya tak boleh asal bangun saja.
Salah satu gedung tertinggi di Jepang, yaitu Tokyo Skytree juga dibangun untuk tahan bencana alam.
2. Peringatan dini gempa melalui ponsel
Ini yang amat penting, semua ponsel masyarakat Jepang memiliki sistem pemberitahuan peringatan dini akan terjadinya gempa.
Sekitar lima sampai sepuluh detik sebelum bencana gempa terjadi, akan muncul notifikasi di ponsel mereka masing-masing.
Jadi, setiap warga Jepang memiliki jeda waktu untuk menyelamatkan diri di tempat-tempat yang telah ditentukan.
BACA : Indonesia Lolos dari Jeratan Embargo Amerika Serikat Karena Dianggap Sekutu Strategis
Hebatnya lagi, seluruh ponsel di Jepang diprogram untuk mengeluarkan suara “Jishin desu! Jishin desu!” yang berarti “ada gempa bumi” sampai gempa berhenti.
3. Dilatih evakuasi diri sejak masih anak-anak
Pemerintah Jepang melalui program pendidikan sekolahnya juga memberikan pengetahuan yang cukup mengenai gempa bumi sedari mereka anak-anak.
Di sekolah dasar sampai jenjang menengah, ada sesi pelatihan mitigasi bencana macam tsunami, gempa, kebakaran dan lainnya.
Dengan adanya pelatihan ini maka masyarakat Jepang tahu harus mengevakuasi diri kemana, berbuat apa dan bagaimana jika bencana datang melanda.
Siap sekali bukan, nah, Indonesia juga bisa mencontek mitigasi bencana ala Jepang ini supaya masyarakatnya lebih siap ketika ada keadaan darurat bencana.
Pak Tarno Derita Sakit Stroke, Istri Pertama Ngaku Ogah Jenguk Gegara Kelakuan Bini Muda: Pelakor Itu!
Source | : | Bobo.grid.id |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |