- Peralatan rumah tangga yang kita anggap bersih ternyata menyimpan berbagai bahan kimia yang bisa memicu timbulnya gangguan kesehatan.
Penelitian Journal Environmental Science and Technology menunjukkan bahwa setidaknya satu jenis bahan kimia tersembunyi dalam peralatan rumah.
Hal ini kemudian bisa berpotensi mengganggu kesehatan, salah satunya kanker.
Lalu bagaimana dengan benda-benda di rumah yang terbuat dari berbagai macam bahan kimiawi?
Apakah menyebabkan kanker?
Nah, sebenarnya barang-barang di rumah mungkin tidak secara langsung menyebabkan kanker, melainkan memicunya.
Meski begitu, tak ada salahnya untuk mencermati barang-barang dan peralatan apa saja di rumah yang mungkin berpotensi menyebabkan kanker.
(Baca Juga: 4 Ritual Paling Sulit Untuk Menjadi Seorang Aghori, Kudu Berjuang)
1. Pakaian dan sepatu
Jika sebagian besar pakaian yang kita gunakan dicuci dengan teknik dry cleaning maka waspadai akan kandungan perchlorethylene di dalamnya.
Kandungan perchlorethylene juga bisa kita temukan pada semir sepatu dan pembersih kayu.
Perchlorethylene bisa dengan mudah masuk ke tubuh manusia melalui penguapan ke udara, kemudian terhirup oleh pernapasan.
Sebuah penelitian dari American Cancer Society menemukan bahwa paparan tinggi perchlorethylene bisa meningkatkan risiko terserang kanker sel darah putih (leukimia) dan kanker paru.
Namun, sekali lagi risiko kanker tersebut baru muncul bila kita terpapar bahan tersebut dalam jumlah sangat banyak dan sering, misalnya pada pekerja laundry.
Untuk menghindari risikonya, gunakan masker saat mencuci dan menjemur baju atau saat menyemir sepatu.
(Baca Juga: Beredarnya Hoaks Stiker Call Mandiri di ATM,Bank Indonesia Klarifikasi)
2. Taman rumah
Zat kimia yang berada di tanah banyak memiliki kandungan dioksin di dalamnya.
Dioksin merupakan zat karsinogenik, yang bisa dengan mudah ditemukan pada residu tanaman, debu pada peralatan rumah tangga, maupun kotoran di lantai.
Bahkan, para pakar kesehatan juga membenarkan bahwa paparan dioksin yang tinggi bisa menyebabkan kanker.
3. Styrofoam
Bahan rumah tangga lainnya yang diduga bisa meningkatkan risiko kanker adalah penggunaan styrofoam.
Styrofoam sering dijadikan wadah makanan atau minuman karena praktis.
Namun, styrofoam mengandung bahan kimia benzene dan styrene yang telah terbukti dapat menyebabkan kanker.
(Baca Juga: Lupa Bawa Sepatu Saat Pemotretan, Hasil Foto Prewedding Baim Wong Tetep Kece)
4. Sofa
Selepas bepergian, ketika sampai di rumah biasanya kita akan mencari tempat peristirahatan yang paling empuk dan nyaman. Salah satunya sofa.
Tanpa disadari, sayangnya sofa kita mungkin berpotensi menyebabkan kanker.
Pasalnya, beberapa mebel seperti sofa, kasur, matras, dan benda-benda empuk lainnya dibuat dari bahan TDCIPP.
Bahan TDCIPP merupakan bahan anti-api yang bisa memicu timbulnya kanker karena sifatnya yang karsinogenik.
Selama tidak terpapar bahan-bahan tersebut dalam dosis tinggi seperti di pabriknya, kita masih aman.
Penggunaan bahan tersebut juga sudah diatur dan dibatasi sehingga kadarnya tetap aman bagi kesehatan konsumen.
5. Cairan pembersih
Cairan pembersih rumah tangga seperti cairan pencuci piring; detergen; dan pembersih karpet, maupun beberapa barang lainnya di rumah yakni alat-alat kosmetik dan cat, banyak mengandung bahan kimia formaldehid.
Formaldehid tidak berwarna, baunya yang kuat, dan mudah terbakar. Bahan ini memang banyak ditemukan dalam berbagai produk rumah tangga.
Dilansir dari laman National Cancer Institute, formaldehid diyakini sebagai zat karsinogen bagi manusia, terlebih bila paparannya terjadi dalam jangka waktu yang cukup lama.
(Baca Juga: Lewat Sirco, Brian Marshal Bantu Mempercantik Toko Daring Untuk Pengusaha Muda)
Untuk menghindari bahaya bahan kimia ini, selalu gunakan sarung tangan dan masker ketika ingin membersihkan rumah dengan produk-produk pembersih tersebut.
Ada beberapa cara tepat yang bisa kita lakukan untuk menurunkan risiko paparan berbagai bahan kimia tersebut pada peralatan rumah tangga, yaitu:
Periksa label kandungan bahan sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.
Rutin membersihkan peralatan rumah tangga. Sebab, peralatan yang terlihat bersih pun tetap mengandung debu dan bakteri yang tak kasat mata.
Pastikan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas ataupun menyentuh dan memegang berbagai macam benda.
Styrofoam sebaiknya tidak dipakai berulang kali, tidak digunakan untuk memanaskan makanan, dan tidak dipakai sebagai wadah makanan atau minuman yang panas.(*)
Tangis Nunung Pecah saat Singgung Soal Kariernya di Dunia Hiburan, Sebut Perannya Kini Sudah Tergantikan
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |