Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Akhir pekan ini, Bumi kembali disambangi fenomena langit yang cantik.
Setelah fenomena Blood Moon yang berlangsung pada 28 Juli 2018 lalu, langit akan menyuguhkan pemandangan hujan meteor Perseid pada 12-13 Agustus 2018 nanti.
Dikutip Grid.ID dari Tribun Travel, hujan meteor Perseid merupakan satu dari hujan meteor paling jelas terlihat dalam satu tahun.
Meteor ini sebenarnya berasal dari pecahan komet Swift-Tuttle yang rutin melintasi Bumi setiap 133 tahun sekali dalam perjalanannya mengelilingi Matahari.
BACA JUGA: Puncak Hujan Meteor akan Terjadi Saat Gerhana Bulan Total 28 Juli 2018
Komet Swift-Tuttle terbakar dan terus terbakar, sehingga terpecah dan membentuk hujan meteor dalam kecepatan 37 mil per detik, atau 59 kilometer per detik.
Dikutip dari Tribun Jambi, hujan meteor Perseid sebenarnya sudah terjadi sejak 17 Juli 2018, namun tidak banyak yang menyadarinya.
Mungkin karena intensitas hujan meteor ini belum meningkat.
Hujan meteor Perseid berlangsung setiap tahun antara 17 Juli hingga 24 Agustus dan mencapai puncaknya pada 9 hingga 13 Agustus.
BACA JUGA: Drama Meteor Garden Di-remake, Pemeran Barunya Nyanyikan Qing Fei De Yi di Pinggir Jalan
Sementara pada Minggu (12/8/2018) esok, situasi akan cukup berbeda.
Hujan meteor Perseid dapat terlihat paling jelas di Bumi belahan utara.
Di Jakarta, puncak hujan meteor Perseid dapat dilihat pada 12 hingga 13 Agustus.
Menurut laman space.com, komet Swift-Tuttle merupakan satu obyek ruang angkasa terbesar yang dikenal telah melewati Bumi berulang kali.
Bagian inti komet mencapai lebar 26 kilometer.
Terakhir, komet Swift-Tuttle melintas dekat Bumi pada orbitnya mengelilingi Matahari tahun 1992 dan baru akan melintas lagi pada 2126.
Namun, komet ini tidak akan terlupakan.
Pasalnya, Bumi akan melintasi debu dan serpihan-serpihan komet Swift-Tuttle setiap tahunnya, yang berbuntut pada hujan meteor tahunan Perseid.
BACA JUGA: Nostalgia, Serial Meteor Garden Kembali Hadir!
Sebagian besar meteor Perseid hanya berukuran sebesar butiran pasir.
Hujan meteor Perseid paling banyak diburu oleh ahli astronomi dan pengamat langit karena pada puncaknya, ada 60 hingga 100 meteor yang terlihat jatuh setiap jamnya.
Untuk melihat hujan meteor Perseid, kamu tidak perlu peralatan atau keterampilan tertentu.
Syarat untuk melihat fenomena langit malam ini adalah keadaan langit yang cerah tanpa mendung, kesabaran dan peta.
BACA JUGA: Bisa Dilihat Tanpa Teleskop, Akan Ada 2 Hujan Meteor di Juli 2018 Ini
Langit akan mengalami hujan meteor dengan kondisi visibilitas yang memungkinkan bagi siapapun untuk menyaksikannya.
Yang paling penting, pastikan spot tempatmu melihat hujan meteor tidak terkena polusi cahaya lampu perkotaan.
Ketika berada dalam suasana yang gelap, mata akan membutuhkan waktu sekitar 15 hingga 20 menit agar terbiasa.
Sementara itu, NASA mengatakan bahwa waktu terbaik untuk menikmati fenomena alam ini adalah pada pukul 02.00.
BACA JUGA: Pernikahan Pangeran Harry dan Meghan Markle Terancam Meteor Sebesar Lapangan Sepak Bola
Jadi, sudah siapkah kamu menjadi saksi sejarah hujan meteor paling keren tahun ini?.(*)
Source | : | Tribun Travel,Tribun Jambi |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |