Grid.ID - Dalam rekaman video yang didokumentasikan Penerangan Kodam 17 Cendrawasih, terlihat Tim SAR gabungan Basarnas, TNI-Polri, Pemda dan masyarakat setempat bergotong royong memberikan pertolongan pada Jumaidi, satu satunya korban selamat pesawat Dimonim Air.
Sambil terisak Jumaidi berkata "Sa bapak meninggal."
Dalam video itu juga tampak Jumaidi menceritakan kisahnya dalam musibah jatuhnya Pesawat Dimonim Air PK-HVQ di Gunung Menuk, Kampung Okatem, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua, pada Sabtu (11/8/2018).
(Baca Juga :Ternyata Sudah 9 Tahun Andien Tak Makan Nasi, ini Penjelasan Dokter)
Jumaidi yang masih berusia 12 tahun ini bercerita, ketika pesawat terjatuh dan menghantam pepohonan, ia terempas ke luar.
Dalam keadaan sadar, ia kemudian bangkit berdiri, lalu mencari air minum di balik reruntuhan pesawat.
Dia mencari air karena saat itu giginya copot akibat benturan saat terempas keluar pesawat.
"Kemarin sore itu saya di luar, terlempar. Saya masuk lagi cari air minum, gigiku pindah," cerita Jumadi dalam rekaman video tersebut.
Sambil menangis, Jumadi menyebutkan bahwa bapaknya meninggal. Jumaidi adalah anak dari Jamaludin yang menjadi korban meninggal dunia dalam musibah pesawat tersebut.
(Baca Juga :Mondok dan Berhijab, Putri Sulung Primus Makin Cantik Beranjak Dewasa)
Dari sembilan orang yang berada dalam pesawat tersebut, hanya Jumaidi yang berhasil selamat.
Jumaidi telah dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Papua setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Oksibil.
Berjuang Halalin Pacar di Jepang dan Sudah Dilamar, Pria Wonogiri Berujung Ditinggal Nikah: Tak Kusangka
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |