Grid.ID - Sebuah negara dinyatakan maju dan makmur diukur dari tingkat kesejahteraan masyarakatnya.
Namun untuk mendapatkan predikat negara makmur tidak dapat dicapai dengan usaha 'setengah mau, setengah pasrah' alias tak mudah.
Sejumlah faktor politik, ekonomi, pertahanan negara disertai pendidikan dan kesehatan menjadi halangan besar untuk sebuah negara menjadi makmur.
Di setiap perjalanan menjadi negara makmur pastilah sebuah bangsa akan mengalami pasang surut.
BACA : Seorang Wanita Diberi Nama 'Malaysia' Oleh Sang Nenek, Berikut Alasannya
Salah satunya ialah cengkeraman krisis moneter dan utang yang bakal membuat sebuah negara bangkrut jika tidak segera berbenah.
Lantas masih adakah negara di tahun 2018 ini yang terancam bangkrut gegara utang dan krisis moneter?
Jawabannya ada dan ketiga negara dibawah ini menjadi calonnya.
1. Venezuela
Sepeninggal pemimpin merakyat dan tangguh Venezuela, Hugo Chavez yang mangkat, negeri yang awalnya makmur dan berani menentang hegemoni Amerika Serikat ini sekarang diancam dengan krisis moneter parah.
BACA : Kurang Waspada, Seorang Turis Tewas Setelah Kepalanya Kena Baling-baling Ekor Helikopter
Pada tahun 2018 Venezuela diapuk menjadi negara dengan kemunduran ekonomi paling besar.
Kemunduran ekonominya sangar besar, yakni -11,9 persen yang menyebabkan mata uang nasional Venezuela tak laku untuk dijadiakan alat jual beli.
Bahkan saat ini masyarakat Venezuela melakukan sistem kuno, barter untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan sehari-hari, termasuk jasa potong rambut.
2. Turki
Patut disayangkan, itulah ungkapan yang harus terlontar dan ditujukan kepada Turki.
Padahal Turki sudah mempunyai semua atribut untuk menjadi negara maju dan besar.
Turki, yang menjadi jembatan antara Asia - Eropa terancam kolaps dan menjadi negara bangkrut di tahun 2018 ini.
Hal ini disebabkan PM Turki, Erdogan berani berinvestasi besar di bidang infrastruktur raksasa namun mengabaikan defisit keuangan negara.
Masalah bertambah pelik ketika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada Turki yang menyebabkan turunnya nila tukar mata uang Turki, Lira, sebanyak 34 persen terhadap dolar AS.
BACA : Mahasiswi Asal Malang Tewas Tenggelam di Jerman, Ini 5 Faktanya
Hal itulah yang menyebabkan kebutuhan pokok masyarakat Turki naik karena harga barang-barang ikut naik.
Tak mau kalah gertak dengan AS, Erdogan kemudian melancarkan aksi boikot barang-barang impor dari AS agar tak dibeli oleh rakyat Turki.
3. Malaysia
Macan Malaya yang ompong dan tak punya kuku, sekarang negara di Asia Tenggara yang paling lemah adalah Malaysia.
Pernah jumawa dan mengklaim diri sebagai negara maju tahun 1970-2009, kini Malaysia malah terancam menjadi negara bangkrut di tahun 2018.
Mega korupsi yang dilakukan mantan PM Najib Razak saat dirinya menjabat, menjadikan Malaysia negara mundur dan korup.
Hasilnya? utang negara membengkak menjadi 1 triliun Ringgit (Rp 3.500 triliun).
Boleh dibilang di dompet negara Malaysia tidak ada uang untuk melunasi utang sebanyak itu.
Bahkan rakyatnya berbondong-bondong untuk iuran membayar utang negara yang dipastikan tak akan cukup jika sudah terkumpul.
Diprediksi, ekonomi Malaysia bakal menjadi sehat kembali selepas tahun 2055, itupun jika tidak ada lagi skandal korupsi di pemerintahan harimau malaya.(Seto Aji/Grid.ID).
3 Bulan Nunggak SPP, Siswa SD Duduk di Lantai Jadi Tontonan Teman Sekelas, Pagi sampai Siang Tak Boleh Duduk di Bangku
Source | : | tribunnews,kompas,kontan.co.id |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |