Grid.ID - Seorang perempuan di Wisconsin, Amerika Serikat (AS) digigit anak anjing pada 19 Juni yang lalu.
Perempuan bernama Sharon Larson (58) tersebut mulai merasakan sakit sehari setelah digigit anjing.
Bahkan sehari setelah digigit anjing, Sharon merasa sangat lemah dan untuk memegang segelas air pun tak bisa.
Mengutip dari Kompas.com, Rabu (15/8) mengetahui hal tersebut, suaminya, Daniel Larson langsung melarikan Sharon ke rumah sakit.
Di rumah sakit dokter kaget karena hasil pemeriksaan Sharon mengindikasikan ia mengalami gagal ginjal.
Lantas pada 22 Juni, hasil tes darahnya postif terinfeksi capnocytophaga canimorsus.
Capnocytophaga canimorsus ialah bakteri yang biasanya ditemukan du mulut anjing dan kucing.
Sejatinya bakteri ini tidak berbahaya dan tak dapat menyebabkan sakit serius pada manusia.
Tapi sayangnya nyawa Sharon melayang setelah terinfeksi bakteri ini walaupun sudah diberi antibiotik oleh dokter.
BACA : 3 Calon Negara Bangkrut Tahun 2018, Salah Satunya dari Asia Tenggara
Kasus Sharon ini sungguh mengherankan dokter.
Juga sebelumnya ada laporan seorang pria di Wisconsin harus diamputasi tangannya karena jilatan anjing.
Pria tersebut, Gereg Manteufel, juga terjangkit infeksi capnocytophaga.
Walaupun terjadi dua kasus identik di wilayah yang sama, pakar kesehatan mengungkapkan jika bakteri capnocytophaga canimorsus bisa membunuh manusia sangat langka terjadi.
BACA : Krisis Turki Berimbas Ke Indonesia, Nilai Tukar Rupiah Ambruk Terhadap Dolar AS, Terendah Sejak 2015
"Sebagian besar anjing membawa bakteri ini di mulut mereka, tapi hanya sedikit orang yang jatuh sakit (akibat bakteri tersebut)," tegasnya.
Tapi jika bakteri tersebut terkena kulit yang terluka kemungkinan demikian bisa saja terjadi.(*)
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |