Grid.ID - Sekitar 22 anak dan seorang pekerja kesehatan tenggelam akibat kecelakaan kapal di Sudan Utara.
Menurut laporan, ada lebih dari 40 anak yang berada di kapal itu untuk menuju ke sekolah.
BACA: 4 Alasan Mengerikan Kamu Tidak Boleh Pergi ke Rumah Sakit Saat Sore Hari, Cek yuk!
Dikutip dari artikel terbitan BBC pada 15 Agustus 2018, mesin kapal itu gagal melawan arus kuat banjir sepanjang 2,5 km di dekat Sungai Nil.
Anak-anak -usia antara tujuh dan 16- mulai panik, bersandar ke satu sisi dan perahu terbalik.
BACA: Makin Go Public, Intip Deretan Potret Romantisme Jessica Iskandar dan Richard Kyle
Ab el-Khayr Adam Yunis, kepala SMA Kenba mengatakan, para siswa biasanya pergi ke sekolah dengan berjalan kaki.
Namun akibat banjir selama seminggu terakhir, mereka harus menggunakan perahu.
BACA: Wow! Ternyata Daniel Mananta Banyak Berkontribusi di Asian Games 2018
Dari kecelakaan kapal itu, korban yang dinyatakan meninggal kebanyakan adalah perempuan.
Menurut seorang saksi, setidaknya sembilan anak selamat dari kecelakaan itu.
BACA: Ruben Onsu Buka Restoran Ayam di Luar Negeri Tepat di Hari Ulang Tahunnya
Jaringan telepon mati karena hujan, sehingga sulit bagi kepala sekolah untuk melaporkan kecelakaan itu.
Segera setelah telepon mulai aktif, pihak sekolah menghubungi semua kota besar terdekat, seperti Abu Hamad, Karima, dan Ed-Damer.
BACA: Masih Ingat Michelle Saram Bintang Meteor Garden? Ternyata Kini Sudah Jadi Istri Pengusaha Indonesia
Namun, bantuan baru bisa datang pada mereka setelah lima jam.
Kecelakaan kapal itu bukan yang pertama kali terjadi.
BACA: Gara-gara Digigit Anjing Seorang Perempuan Meninggal Dunia Setelah Terinfeksi Bakteri
Dalam kecelakaan Nil paling mematikan pada Agustus 2000, sebuah kapal kayu terbalik di tenggara Khartoum.
Akibat kecelakaan itu, sebanyak 50 siswa tenggelam.
BACA: Sakit-sakitan Jadi Alasan Yeslin Wang Pisah Rumah dengan Delon
Sekolah Diliburkan
Seperti yang diberitakan Daily Mail pada 15 Agustus 2018, ketinggian air di sungai Nil meningkat setiap tahun selama musim hujan di Ethiopia.
Badan-badan bantuan PBB secara teratur memperingatkan banjir di Sudan antara Juli dan November.
Hujan lebat di Khartoum pada Rabu (15/8/2018) pagi mengakibatkan banjir di jalan-jalan ibukota.
Pihak berwenang lantas menyatakan sekolah diliburkan hingga 25 Agustus 2018 mendatang.
(*)
Kimberly Ryder Klarifikasi soal Lemari Plastik yang Jadi Omongan Netizen, Ada Sejarah Miris di Baliknya
Source | : | Daily Mail,BBC |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |