Grid.ID - Kawasan dulu bernama Jl. Ondomohen, Surabaya, Jawa Timur, jadi salah satu yang adem.
Daun di ranting pohon besar di kiri-kanan jalan yang sekarang jadi Jl. Walikota Mustajab, jadi penghalang sinar matahari.
Selain jadi kawasan yang adem di Surabaya yang panas, Jl. Ondomohen juga menyimpan kuliner legendaris.
Kuliner yang dimaksud nggak lain adalah Sate Klopo (kelapa).
Namanya juga Sate Klopo, maka ada campuran kelapa pada daging ayam atau sapi yang dijadikan sate.
Jadi kalapa diparut lalu disangrai dan kemudian dicampur dengan daging.
(BACA JUGA : Tampil Stylish dengan Deretan Tas Produksi Lokal yang Berkualitas!)
Membakarnya pasti berbeda dengan sate kebanyakan yang terlihat gosong.
Sate klopo dibakar nggak sampe gosong, biar nggak pahit kelapanya.
Kelar dibakar, sate dihidangkan dengan bumbu berbahan kacang yang digiling halus.
Lalu dicampur dengan irisan bawang merah dan cabai rawit.
Rasa yang lebih gurih, jadi nikmat dari kuliner yang satu ini.
Ada beberapa warung sate dengan menu yang kurang lebih sama.
(BACA JUGA : Ladies, Ini Waktu yang Diperlukan untuk Bercinta... Lama Kok!)
Namun dari beberapa sumber, warung sate klopo Ibu Asih banyak direkomendasikan.
Dikutip dari Kompas.com, warung sate klopo Ibu Asih, sudah ada sejak 1945.
Selama 73 tahun, mertua Ibu Asih sudah berjualan sate di warung dengan ukuran 7x4 meter persegi.
Di dinding warung yang buka pada pukul 07.00-23.00 WIB yang selalu ramai oleh pembeli, ada beberapa foto tokoh penting Indonesia.
Dengan harga mulai Rp 17.000, pembeli rela antri demi bisa menikmati seporsi sate klopo yang berisi 10 tusuk sate.(*)
Mendadak Catwalk, Fitri Tropica Bangga Berhasil Ajak sang Suami Tampil Jadi Model