Laporan Wartawan Grid.ID, Siti Sarah Nurhayati
Grid.ID - Momen kemerdekaan memang selalu membawa cerita tersendiri bagi setiap orang, tak terkecuali raja dangdut, Rhoma Irama.
Rupanya dulu, ia pernah memiliki momen yang tak bisa dilupakan saat mengikuti lomba yang benar-benar identik dengan 17 Agustusan, yakni panjat pinang.
Pergelangan tangan Rhoma Irama pernah terkilir gara-gara terinjak oleh lawan panjat pinangnya demi mendapatkan hadiah yang berada di puncak.
(BACA JUGA: Perhatikan 7 Hal Ini untuk Ciptakan Hunian yang Aman Bagi Anak-anak)
"Dulu kan panjat pinang pake tambang, supaya enggak merosot. Eh di injek (tangan) saya nih,"
"Mereka injek tambang itu," kenang Rhoma Irama saat ditemui Grid.ID di kawasan Pantai Karnaval Ancol, Jakarta Utara, Sabtu (18/8/2018).
Meski demikian, tak ada rasa kesal di hati Rhoma Irama saat hal tak menyenangkan itu terjadi.
Ia malah menikmatinya dengan keseruan tersendiri.
(BACA JUGA: Jokowi Ikut Berjoget saat Via Vallen Bernyanyi dalam Pembukaan Asian Games 2018)
Namun pelantun lagu 'Begadang' ini sangat menyayangkan, panjat pinang sekarang sudah jarang diperlombakan sebab pohon pinangnya sendiri kini sulit didapatkan.
"Pohon pinang jarang sekarang, udah banyak gedung-gedung," tutur Rhoma Irama.
Apalagi kini, saat ada perlombaan panjat pinang, lomba tersebut dilakukan secara berkelompok sehingga tantangannya menjadi berkurang.
(BACA JUGA: Presiden Jokowi Stopie, Pakai Moge di Opening Teaser Asian Games 2018)
"Sekarang sih agak kurang seru, dibanding dulu. Sekarang pakai teknik, jadi cepat. (Orang) paling gede di bawah, terus kecil-kecil (di atas). Dulu enggak ada tim gitu," katanya.
Rhoma Irama pun berharap untuk ke depannya bangsa Indonesia bisa terus merayakan Hari Kemerdekaan dengan semua budaya yang tak dihilangkan.
"Sebaiknya budaya-budaya harus dilestarikan, karena memang momentum 17 Agustus itu, saya rasa masih sampai sekarang," pungkasnya. (*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Penulis | : | Siti Sarah Nurhayati |
Editor | : | Atikah Ishmah W |