Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Teror Momo Challenge beberapa waktu lalu sempat menghebohkan publik.
Pada awalnya, challenge ini menebar teror melalui aplikasi WhatsApp.
Pada awal Agustus 2018 lalu, tantangan ini bahkan disebut bermula dari Facebook.
(BACA JUGA: 5 Game Termahal di Dunia, Ada yang Lebih Mahal dari Mobil Toyota Fortuner!)
Prinsip tantangan ini adalah dengan melakukan komunikasi melalui nomor tidak dikenal via WhatsApp.
Kemudian, para korban (yang umumnya anak-anak) akan diteror dengan gambar dan pesan yang menyeramkan.
Momo Challenge bahkan diklaim sebagai bentuk baru dari 'Blue Whale Challenge' yang viral tahun 2017 lalu.
Permainan paus biru tersebut mengajak para korbannya untuk melakukan sejumlah tantangan selama 50 hari.
Bahkan tantangan paus biru tersebut telah memakan korban sedikitnya 130 orang remaja di Rusia.
Hal tersebut sama seperti Momo Challenge yang meneror korbannya secara bertahap.
(BACA JUGA: Resmi Rilis, Inilah Keseruan Game Perdana Glenn Alienskie 'Sweet Dreams, Nastusha')
Semakin lama, tantangan yang diberikan semakin berbahaya dan akhirnya meminta korbannya untuk mengakhiri hidupnya.
Saking menyeramkannya, bahkan challenge ini telah membuat gadis berusia 12 tahun di Argentina mengakhiri hidupnya.
Dilansir Grid.ID dari laman Nextren, Momo Challenge kini telah masuk di game Minecraft.
Minecraft merupakan games yang cukup populer di kalangan anak-anak dan remaja.
Sosok Momo pada game ini tampak seperti seekor burung dengan wajah Momo yang menyeramkan dan berlumuran darah.
Meski tak melakukan teror seperti di WhatsApp, tapi gambar Momo di game Minecraft dapat mengganggu psikologis anak-anak.
Oleh karena itu, para orangtua sangat dihimbau untuk menjaga anak-anaknya.
(BACA JUGA: Hobi Bermain Game, Gadis 17 Tahun Ini Bisa Beli Rumah Sendiri)
Apalagi jika anak-anak terlihat mengalami gejala-gejala seperti berikut ini:
1. Menjadi sangat tertutup
2. Sering menggunakan smartphone
3. Buru-buru mengganti tampilan layar smartphone atau laptop saat didekati
4. Terlihat sangat khawatir atau risau. (*)
Gunung Raung Erupsi Sehari Sebelum Natal, Pendaki Dengar Suara Ngeri ini dan Buru-buru Selamatkan Diri
Penulis | : | Novita Desy Prasetyowati |
Editor | : | Violina Angeline |