Grid.ID - Amerika dan Turki sedang tidak baik dalam hubungan ekonominya.
Untuk itu, Menteri keuangan Turki dan Menteri Keuangan Perancis pada Jumat sepakat untuk bekerja sama dalam mengambil tindakan sanksi AS terhadap Turki.
Berat Albayrak dan Bruno Le Maire melalui panggilan telepon membahas kerja sama ekonomi.
Sebuah pernyataan dari Kementerian Keuangan dan Keuangan Turki yang dibacakan.
Albayrak dan Le Maire juga setuju untuk meningkatkan kerja sama bilateral.
(Baca Juga: Asian Games 2018 Membuat Korut dan Korsel Dalam Satu Bendera, Warga Korea Berharap Konflik Memudar)
Sementara delegasi dari kedua negara akan bertemu di Paris pada 27 Agustus mendatang.
Cuitan pada hari Jumat, Le Maire berkata, "Pembicaraan konstruktif dengan timpalan Turki Berat Albayrak, setelah pembicaraan antara Emmanuel Macron dan Recep Tayyip Erdogan.
Kami ingin memperkuat hubungan ekonomi antara Perancis dan Turki."
Turki dan AS saat ini mengalami hubungan yang kurang baik.
Setelah Washington menjatuhkan sanksi terhadap dua menteri kabinet Turki karena tidak melepaskan pendeta AS, Andrew Brunson, yang ditangkap dan dituduh melakukan spionase dan terorisme di Turki.
Brunson didakwa melakukan kegiatan mata-mata untuk PKK - sebuah kelompok teroris yang ditunjuk di AS dan Turki - dan Fetullah Terrorist Organization (FETO).
(Baca Juga: Keren! Gagal Punya Pesawat Siluman F-3, Turki Malah Miliki Kapal Siluman Buatan Sendiri)
Kelompok di balik upaya kudeta Juli 2016 yang gagal di Turki menewaskan 251 orang dan ribuan orang terluka.
Presiden Donald Trump pekan lalu menggenjot serangannya ke Turki dengan menggandakan tarif AS pada impor aluminium dan baja kepada Turki.
Pada hari Rabu, sebagai pembalasan, Turki meningkatkan tarif pada beberapa produk asal AS, diantaranya alkohol, produk tembakau dan mobil. (*)
Artikel ini pernah tayang di Intisari.grid.id dengan judul
"Makin Panas, Perancis Siap Bantu Turki Melawan Sanksi Amerika"
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |