Grid.ID - Kofi Annan, satu-satunya orang Afrika yang menjadi sekretaris jenderal PBB telah meninggal.
Pria 80 tahun itu dikabarkan meninggal pada Sabtu (18/8/2018) karena sakit.
Annan meninggal di sebuah rumah sakit kota Bern, Swiss.
BACA: Joged Ala Jokowi di Asian Games 2018 , Kaesang Malah Beri Komentar
Dikutip dari BBC pada 19 Agustus 2018, negara asal Annan, Ghana telah mendeklarasikan minggu berkabung nasional.
Dalam pernyataan kabar duka yang disampaikan pihak Yayasan Kofi Annan, digambarkan pula sosok Annan sebagai negarawan global dan internasionalis yang sangat berkomitmen terkait perjuangan sepanjang hidupnya untuk dunia yang lebih adil dan damai.
Mengenang Kofi Annan
Annan menjabat sebagai sekjen PBB dari Januari 1997 hingga Desember 2006.
BACA: Babak Awal, Indonesia Akui Keunggulan Tim Cina di Polo Air Putri
Dia kemudian bertugas sebagai utusan khusus PBB untuk Suriah, memimpin upaya menemukan solusi atas konflik di sana.
Pada 2001, Kofi Annan dan PBB dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian atas pekerjaan kemanusiaannya, yang kala itu bertepatan dengan perang Irak dan wabah HIV/ Aids.
Gambaran pencapaian Kofi Annan ialah menetapkan target global pada isu-isu seperti kemiskinan dan kematian anak.
BACA: 7 Manfaat Jika Kamu Mengonsumsi Air Lemon di Pagi Hari
Namun, Annan bukanlah sosok yang tahan kritik.
Kala itu, kritikan yang ditujukan padanya secara garis besar menyalahkan atas kegagalan PBB menghentikan genosida di Rwanda pada 90-an.
Padahal, saat itu Annan menjadi kepala operasi pemeliharaan perdamaian di organisasi.
BACA: Sebelum Nyinyiran Lipsync, Via Vallen Curhat Soal Lagu Resmi Asian Games 2018
Kemudian setelah invasi pimpinan AS ke Irak, Annan dan putranya dituduh terlibat dalam skandal korupsi minyak pangan.
Hal itu membuat sebagian orang meminta Annan mengundurkan diri, meski pada akhirnya dia dibebaskan.
Dalam wawancaranya dengan BBC untuk menandai ulang tahunnya yang ke-80 pada bulan April, Annan mengakui kekurangan PBB.
BACA: 77 Orang Sengaja Ditembak Mati Demi Kenyamanan Asian Games 2018
Ia mengatakan, "Dapat ditingkatkan. Itu tidak sempurna, jika tidak ada kamu harus membuatnya."
"Saya sosok optimis yang keras kepala. Dilahirkan sebagai orang yang optimis dan akan tetap optimis," tandasnya.
Di masa pensiunnya dari PBB, yakni 2007, Annan mendirikan yayasan sendiri yang bertujuan untuk mempromosikan pembangunan berkelanjutan global, keamanan, dan perdamaian.
BACA: Intip Fasilitas Wisma Atlet di Jakarta dan Palembang, Tempat Para Atlet Beristirahat
Setahun kemudian, reputasinya meningkat setelah ia berhasil membantu menegosiasikan kesepakatan pembagian kekuasaan untuk mengakhiri kekerasan pasca pemilu di Kenya.
Kofi Annan akan dikenang karena caranya menarik perhatian.
Caranya yang diam-diam namun dengan tegas mengingatkan para pemimpin dunia, meski kuat, mereka harus mengutamakan warga negara dibanding karier politiknya.
(*)
Pak Tarno Ketiban Rezeki Nomplok Usai Viral Jualan Ikan Cupang, Tangisnya Pecah saat Diberi Sosok ini Rp 50 Juta
Source | : | BBC |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |