Grid.ID - Kabar duka kembali datang dari Tanah Papua.
Dua prajurit Tentara Negara Indonesia (TNI) yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Derah Rawan (Satgas Pamrahwan) gugur saat menjalankan tugas.
Keduanya tewas ditembak oleh kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) di Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Minggu (19/8).
Berdasarkan laporan yang diterima oleh Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII Cenderawasih Letnan Kolonel Dax Sianturi, dua prajurit yang tewas itu adalah Letda Inf Amran Blegur, Komandan Pos Tingginambut dan Pratu Fredi.
Peristiwa penembakan ini bermula saat keduanya tengah melakukan tugas mulia, yakni hendak memberi bantuan makanan.
(Baca Juga: Habiskan Rp 5 Miliar Tiap Tahun, Miliader Cantik Ini Justru Banyak Tekanan dari Orangtuanya)
Keduanya hendak memberikan bantuan makanan kepada anak-anak usia sekolah di Kampung Tingginambut yang berjarak sekitar satu KM dari pos TNI.
Peristiwa gugurnya mereka saat tengah bergerak menuju Kampung Tingginambut sekitar pukul 13.30 WIT.
Tak lama kemudian, yakni sekitar pukul 14.00 WIT, warga mengabarkan kepada Koramil Tingginambut bahwa dua prajurit itu dihadang KSSB dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Jembatan Tingginambut.
Mendengar kabar kurang sedap itu Anggota Koramil dan Pos Satgas Pamrahwan pun bergerak ke Jembatan Tingginambut.
Namun, setibanya di jembatan itu mereka menemukan kedua korban sudah tidak bernyawa dengan luka tembak.
Miris, selain ditembak, sejumlah anak panah juga menancap di tubuh mereka.
(Baca Juga: Sabet Medali Emas, Jokowi Acungi Jempol Pada Lindswell Kwok)
Keduanya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mulia dengan mengunakan mobil ambulans.
"Sekira pukul 17.45 jenazah korban tiba di RSUD Mulia," kata Dax dalam keterangan resminya.
Dax juga menjelaskan, pada pada Sabtu (18/8) kemarin almarhum Letda Inf Amran Blegur bersama anggotanya telah berencana untuk memberi sumbangan bahan makanan kepada anak-anak usia sekolah yang berada di Kampung Tingginambut.
Kegiatan itu sebagai bentuk rasa syukur para prajurit dalam memperingati HUT Ke-73 RI.
Pasca gugurnya dua prajuri TNI tersebut, Pangdam 17 Cenderawasih Mayjen TNI George E Supit memerintahkan jajarannya untuk meningkatkan kewaspadaan di setiap pos.
Pangdam juga berjanji akan mengejar pelaku penembakan yang diketahui berasal dari KKSB.
Sementara itu jenazah kedua almarhum telah diterbangkan ke Jakarta.
Keberangkatan jenazah diterbangkan dari Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Senin (20/8) sekitar pukul 09.00 WIT, dengan menggunakan maskapai Alda, Grand Ex Caravan menuju Bandara Sentani.
(Baca Juga: Ponsel Zaman Dulu Kembali Laris karena Mampu Mengurangi Konflik)
Kedua prajurit yang gugur itu telah diterbangkan ke Jakarta untuk diserahkan ke keluarga masing-masing.
Jatah Makan Pilot TNI
Menjadi TNI berarti siap menerima tanggung jawab membela Nusa dan Bangsa.
Itu terjadi pada prajurit di setiap medan, termasuk juga pilot-pilot TNI.
Belakangan, viral di media sosial tentang perbandingan menu makanan antara pilot-pilot TNI dan para pilot United State Air Force (USAF) juga sangat jauh.
Para pilot USAF jika akan terbang tempur bisa mengambil menu sesukanya di kantin dengan menu beragam, serba enak, berprotein tinggi, dan lebih dari sekedar empat sehat lima sempurna.
Tapi khusus untuk para pilot TNI sebelum terbang tempur sarapan sayur lodeh, sepiring nasi putih, sepotong daging ayam atau tahu goreng tepung, plus segelas teh manis sudah merupakan “menu istimewa”.
(Baca Juga: Ririn Ekawati Curhat Soal Ini di Instagram Miliknya, Bikin Sedih!)
Saat istirahat pun para pilot tempur TNI sudah sangat berbahagia ketika menikmati snack berupa air mineral dan jajanan pasar.
Bahkan dalam misi latihan perang para pilot tempur TNI sudah biasa makan siang “hanya” berupa nasi bungkus atau nasi kotak bermenu masakan padang yang pedasnya bukan main.
Tapi pada umumnya para pilot tempur TNI akan merasa sangat berbahagia ketika dalam latihan perang mereka mendapat kunjungan dari para pejabat tinggi TNI dan mendapatkan “amplop kehormatan”.
“Ini untuk beli bakso bersama anak istrimu,” begitu pesan para pejabat tinggi TNI setiap mengunjungi para pilot tempur TNI yang sedang latihan.
“Siaaap!” jawab para pilot tempur TNI.
Sejatinya, bagi mereka isi amplop tidak penting.
Pasalnya amplop itu sendiri merupakan wujud kehormatan tertinggi dan kadang malah tidak dibuka sama sekali demi kenang-kenangan istimewa yang pernah mereka dapatkan.
Yang jelas para pilot tempur TNI sudah berbahagia jika bisa melaksanakan latihan terbang secara optimal dan mendarat kembali dengan selamat.
Pasalnya semua pilot tempur TNI sudah didoktrin untuk bisa mengalahkan musuh yang sedang berada di udara, laut, dan darat.
Bahkan dalam kondisi apapun siap berkorban jiwa raga demi bangsa dan negara. (*)
Artikel ini pernah tayang di Sajiansedap.grid.id dengan judul
"Sadis! Niat Baik Berbagi Makanan dengan Anak-Anak Papua, Dua Prajurit TNI Ini Malah Tewas Tertembak"
Penulis | : | None |
Editor | : | Nailul Iffah |