Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi
Grid.ID - Telah ditemukan keju tertua di dunia di sebuah makam di Mesir.
Para arkeolog dari Universitas Catania, Italia dan Universitas Kairo, Mesir mendapatkan temuan tak terduga saat menggali sebuah makam di Mesir.
BACA JUGA Sudah Bercerai, Qory Sandioriva Sepakat Mendidik Anak Bersama Ramon Y Tungka
Keju purba itu ditemukan dalam keadaan masih terbungkus kanvas di dalam sebuah kendi yang sudah pecah.
Dilansir dari laman Insider pada Jumat (17/8/2018), para peneliti mengatakan jika produk susu yang berusia 3.200 tahun itu mungkin tidak aman dikonsumsi.
Jurnal Anlytical Chemistry mengatakan jika kemungkinan penemuan ini menjadi temuan arkeologikal keju yang tertua hingga saat ini.
BACA JUGA Dua Hal yang Bikin Richard Kyle Klepek-Klepek Sama Jessica Iskandar
Makanan yang diyakini terbuat dari susu sapi atau kambing itu ditemukan di makam Ptahmes.
Ptahmes merupakan Wali Kota Memphis, Mesir pada abad ke 13.
Menurut ABC, kemungkinan keju itu mengandung penyakit menular yang disebut brucellosis.
BACA JUGA Enno Lerian Ceritakan Serunya Main Bareng Anak di Playground, Bikin Nagih!
Brucellosis merupakan infeksi yang diakibatkan oleh bakteri Brucella.
Dikutip dari Kompas.com, gejala dari penyakit ini adalah demam, badan lemas dan nyeri sendi yang bisa berlangsung hingga setahun.
Bahkan, dalam beberapa kasus, penyakit ini bisa mengakibatkan penderitanya meninggal dunia.
BACA JUGA 3 Toilet Unik dari Berbagai Negara, Ada Toilet Umum yang Transparan!
Jika menimpa kambing atau domba, brucellosis dapat mengakibatkan kemandulan, keguguran, bayi meninggal saat lahir atau keturunan yang cacat.
Sementara itu, dari sumber lainnya mengatakan jika keju tersebut dibuat dari campuran susu sapi dan kambing.
Seorang guru besar Universitas Vermont yang mempelajari kimia dan sejarah keju mengatakan kepada The New York Times bahwa keju kuno itu memiliki kelembutan yang sama dengan keju kambing saat ini.
BACA JUGA Spanduk Peringatan Buat Pemilik Mobil, Siapkan Garasinya Dulu!
"Namun, dengan rasa yang amat asam", ujar Kindstedt.
Hal ini membuat para pecinta keju belum bisa mencicipi cita rasa keju ini untuk saat ini.
Adanya penemuan keju berusia lebih dari 3000 tahun ini kemudian menjadi bukti, bahwa penyakit brucellosis memang sudah ada di Mesir sejak sekitar 3000 tahun yang lalu. (*)
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |