Grid.ID - Relokasi Tempat Pemakaman Umum (TPU) untuk pembuatan jalan tol Batang-Semarang terus dikebut.
Lokasi makam yang direlokasi terutama di seksi 5 Kota Semarang.
Salah satunya di Kampung Klampisan, Ngaliyan.
Di sana puluhan pekerja menbongkar makam untuk direlokasi di tempat yang baru.
Saat itulah beragam kisah didapati para pekerja relokasi saat proses penggalian dan pemindahan makam.
Seperti dikutip dari Kompas.com, Selasa (21/8) para pekerja berujar ada yang menemukan gigi emas salah satu jenazah dari lokasi pemakaman.
"Saya kemarin dapat gigi emas. Lalu saya serahkan ke koordinator penggali kubur. Saya tidak berani mengambil barang tersebut, takut kualat,” ujar salah satu penggali kubur, Nasokah, saat ditemui di lokasi makam, Senin (20/8) kemarin.
Selain gigi emas, penggali kubur juga menemukan benda-benda lainnya.
Mereka juga menemukan tulang belulang yang masih utuh terbungkus kain kafan.
BACA : 4 Hal Rahasia Kebiasaan Para Psikolog Agar Merasa Bahagia Saban Harinya
"Kemarin juga saya temukan kain kafan yang masih utuh. Saat saya buka ada yang tinggal tengkorak kepalanya," tambahnya.
Hingga Senin kemarin sudah 333 jenazah direlokasi ke tempat pemakaman yang baru.
Relokasi makam ditarget selesai dalam 30 hari.
Suyono, selaku Koordinator dan Pemindahan relokasi makam jalan tol Batang-Semarang berujar temuan barang-barang saat pemindahan bukan merupakan hal baru.
Dimungkinkan masih banyak barang lainnya tertinggal di area makam yang usdah berusia 300 tahun itu.
BACA : Kisah Indonesia Berusaha Buat Bom Nuklir Untuk Hadapi Ancaman Asing
"Ada 5 jenazah di mana kain kafannya itu utuh, itu usianya sekitar 3-5 tahun. Kain mori masih bisa diangkat," ujarnya.
“Kain mori itu tidak bau,” ucapnya.
Dalam tiap pemindahan jenazah harus disertai dengan ketelitian.
Suyono ingin agar tidak ada jenazah yang tertukar dengan ketika dimakamkan kembali.
"Sebelum pembongkaran ada ritual doa bersama. Dibongkar, lalu dicek lagi," tambahnya.(*)
Larang Ayah Rozak Jadi Calon Wali Kota Depok, Ayu Ting Ting Ngaku Tolak Tawaran Terjun ke Dunia Politik, Ternyata ini Alasannya
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |