Laporan Wartawan Grid.ID, Andriana Oky
Grid.ID-Secara medis, kehamilan molar disebut gestational trophoblastic disease atau GTD.
Penyakit ini mempengaruhi lebih dari 1 juta wanita setiap tahun.
Dalam istilah awam, kehamilan molar disebut sebagai pertumbuhan masaa abnormal di dalam rahim.
Massa ini adalah sekelompok jaringan yang cenderung tumbuh lebih cepat daripada janin normal.
(BACA JUGA :Punya 3.400 Karyawan, Ruben Onsu Mengeluh Kerepotan)
Dalam sebagian besar kasus, kehamilan molar tidak mempengaruhi perkembangan embrio sama sekali.
Beberapa gejala awal kehamilan molar mungkin sangat mirip dengan kehamilan termasuk aspek hormonal seperti peningkatan kadar hCG dan aspek fisik seperti mual dan muntah.
Dalam kehamilan molar, tidak akan dapat mendeteksi detak jantung bayi.
Pemeriksaan panggul oleh dokter kandungan dapat memberi tahumu tentang tingginya jumlah hCG dalam tubuh.
hCG adalah hormon yang dibuat oleh plasenta selama kehamilan.
Tes hCG (human chorionic gonadotropin) bisa digunakan untuk mendeteksi kehamilan atau sebagai bagian dari tes kelainan kehamilan.
Kemungkinan lain, hCG juga bisa diproduksi secara abnormal jika ada tumor tertentu, terutama yang datang dari sel telur atau sperma.
Kadar hCG sering dites pada wanita yang mungkin mengalami pertumbuhan abnormal jaringan dalam rahim, kehamilan molar, atau kanker rahim (choriocarcinoma) daripada kehamilan normal
Jika kamu memiliki uterus kecil atau besar yang tidak normal (yang merupakan tanda kehamilan molar), dapat dideteksi selama tes ini.
(BACA JUGA :Pamer Badan Super Langsing, Syahrini Disebut Mengedit Fotonya)
Selain tes hCG, ada sonogram, tes lain yang sangat umum dilakukan pada wanita hamil.
Jika seorang wanita memiliki kehamilan molar, sonogram akan melaporkan munculnya benjolan berukuran buah anggur yang pada akhirnya akan menandakan plasenta abnormal.
Penyebab kehamilan molar disebabkan oleh faktor genetik sehingga bisa saling berpengaruh antar saudara.
Pengunaan pil KB jangka panjang di masa lalu atau mengalami beberapa kali keguguran juga diketahui sebagai penyebab kehamilan molar.
(BACA JUGA :Pamer Badan Super Langsing, Syahrini Disebut Mengedit Fotonya)
Wanita yang berusia kurang dari 20 tahun atau di atas 35 tahun berisiko tinggi untuk mengalami kehamilan jenis ini. (*)
Source | : | Boldsky |
Penulis | : | Andriana Oky |
Editor | : | Andriana Oky |