Laporan wartawan Grid.ID, Pradipta Rismarini
Grid.ID – Operasi plastik kini semakin ramai dibicarakan.
Pelakunya pun berada pada rentang usia yang semakin beragam termasuk pada remaja.
Banyak remaja yang menginginkan operasi plastik pada beberapa bagian tubuhnya.
Alasannya sangat mencengangkan, dilansir Grid.ID dari laman Berkeley Wellness, banyak remaja yang menginkan operasi plastik karena ingin terlihat cocok dengan teman sebaya atau karena tak mau jadi sasaran bullying.
(BACA JUGA : Terkenal Sering Dijadikan Tempat Bunuh Diri, Golden Gate Dipasang Benda ini)
Menurut American Society of Plastic Surgeons (ASPS), usia remaja antara 13-19 tahun adalah usia riskan yang artinya belum tepat untuk melakukan beberapa prosedur kecantikan, termasuk operasi plastik.
Rupanya bukan hanya remaja perempuan saja yang banyak melakukan operasi plastik, tapi remaja laki-laki juga.
Beberapa prosedur operasi banyak dilakukan seperti pembentukan hidung dan pengurangan payudara pada laki-laki.
(BACA JUGA : Tidak Seperti MAsjid Biasanya, Masjid ini Dirancang Tanpa Kubah)
Lantas apakah operasi tersebut betul-betul dapat membantu remaja mengatasi masalah sosial dan emosional mereka?
Peneliti Keng Lam MD mencoba menemukan jawabannya dengan mengambil beberapa sampel data.
Ia meneliti 184 remaja di Belanda dengan metode wawancara dan kuesioner mengenai apa yang mereka rasakan sebelum dan sesudah operasi.
Dalam hasil penelitian tersebut, semua remaja yang melakukan operasi plastik merasakan beban emosional mereka menghilang setelah melakukan operasi plastik.
(BACA JUGA : Contek yuk Gaya Rambut Baby Bangs yang Sedang Tren di Kalangan Selebriti!)
Sementara itu, ada studi lain dari Belanda yang mewawancarai sebanyak 868 remaja dan orang tua mereka setelah melakukan operasi.
Hasil yang dapat disimpulkan adalah remaja yang mendapatkan operasi plastik memiliki masalah dengan psikososial yang berhubungan dengan penampilan.
Sebaiknya, sebelum memutuskan untuk operasi plastik seseorang harus mendapat konseling terlebih dahulu.
Operasi plastik bukan solusi untuk masalah emosional dan psikologi seseorang, sehingga sebelum melakukannya perlu pemahaman yang baik dalam hal ini. (*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | berkeleywellness.com |
Penulis | : | Pradipta R |
Editor | : | Linda Fitria |