Grid.ID - Perselingkuhan tentu menjadi hal yang dikhawatirkan bagi setiap pasangan.
Betapa tidak, tampaknya masih sering kita temui berita-berita tentang isu orang ketiga dalam hubungan rumah tangga seseorang.
Namun, satu terapis seks mengklim hanya ada dua jenis perselingkuhan.
Tammy Nelson, pakar hubungan asmara dari Ashley Madison, sebuah laman untuk mereka yang menikah namun masih mencari gebetan, perselingkuhan diklasifikasikan dalam dua kategori.
(BACA JUGA: Edgy atau Feminin? 2 Pilihan Gaya Formal Glam ala Marshanda yang Sama-sama Stunning)
Kategori pertama, dilakukan sebagai cara untuk mengakhiri hubungan demi menghindari masalah apapun secara langsung.
"Perselingkuhan seperti ini lebih sering terjadi pada wanita daripada pria," tambahnya.
Pelatih kencan James Preece menjelaskan wanita lebih cenderung berselingkuh sebagai cara untuk menyampaikan suatu hal pada pria.
"Mereka tahu jika pasangan mengetahui perselingkuhan ini, maka itu akan membuat hubungan mereka berakhir dengan cepat," katanya.
(BACA JUGA: Cut Syifa Kenakan Dress ala Princess Saat Tampil Bersama Rizky Nazar, Serasi Banget!)
Menurutnya, cara ini bisa mempercepat berakhirnya suatu hubungan karena pasangan yang dikhianati merasa harga diri mereka telah rusak dan peluang untuk memperbaiki hubungan sangat sulit.
Jenis perselingkuhan kedua lebih umum dilakukan oleh pria.
Perselingkuhan semacam ini, kata Nelson, biasanya dilakukan sebagai cara mengisi bagian kehidupan mereka yang tidak didapatkan dalam pernikahannya.
Dengan kata lain, salah satu pasangan mungkin merasa seperti ada sesuatu yang hilang, baik secara seksual atau emosional.
Oleh karena itu, untuk memenuhi 'kekosongan', mereka melakukan hubungan terlarang karena takut berterus terang pada pasangannya.
(BACA JUGA: Kenakan Busana Penuh Bulu, Natasha Wilona Tampil Memukau Saat Gandeng Verrell Bramasta)
Mereka yang melakukan perselingkuhan semacam ini mungkin tidak ingin mengakhiri hubungan yang ada.
Tapi, lebih cenderung mencari untuk memenuhi semacam keinginan yang tidak terpuaskan yang mereka anggap tidak dapat dipenuhi oleh pasangan mereka saat ini.
Hal ini serupa dengan penelitian yang dilakukan oleh Ashley Madison.
Riset tersebut mengungkap alasan paling umum orang-orang mendaftar ke situsnya adalah karena merasa pernikahan mereka telah "kehilangan gairah".
Namun, Preece menjelaskan perselingkuhan juga bisa terjadi karena godaan pihak ketiga, sesuatu yang juga lebih umum terjadi pada pria.
“Pria membutuhkan lebih banyak pengakuan daripada wanita. Jadi, mereka akan berselingkuh jika mendapat perhatian dari orang lain," kata Preece.
Menurutnya, perselingkuhan ini membuat mereka merasa lebih muda, jantan dan diinginkan. "Ini bisa sangat umum ketika pasangan memiliki anak," tambahnya.
Pria sering merasa sang istri telah kehilangan minat pada mereka, terutama ketika anak-anak menjadi prioritas baru.
"Ini bisa menjadi dorongan ego yang besar untuk mengetahui bahwa mereka masih diinginkan," paparnya.
Terlepas dari reaksi yang umumnya negatif, seperti yang didramatisasi dalam film dan sinetron tanpa akhir, - perselingkuhan sebenarnya sangat umum terjadi.
Riset 2015 oleh YouGov mengungkapkan satu dari lima orang dewasa Inggris telah berselingkuh. Jajak pendapat juga mengungkapkan ketidaksesuaian gender dalam hal motivasi untuk berselingkuh.
Menurut survei, laki-laki lebih cenderung berselingkuh karena ketidakpuasan seksual sedangkan perempuan kebanyakan berselingkuh karena masalah emosional. (Ariska Puspita Aggraini/Kompas.com)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Waspadai, 2 Jenis Perselingkuhan yang Kerap Terjadi dalam Pernikahan"
Tak Masalah Dijodoh-jodohkan dengan Ayu Ting Ting, Andre Taulany: Justru Saya Manfaatkan
Penulis | : | None |
Editor | : | Fahrisa Surya |