Grid.ID - Seorang wanita muda asal Hong Kong berusia 21 tahun mengaku dijebak sehingga ia terpaksa menikahi pria yang tak dikenalnya.
Mengutip Kompas.com dan SCMP, Rabu (29/8) penipuan berawal ketika wanita muda yang tak disebutkan namanya itu bekerja di sebuah jasa perencana pernikahan yang ia ketahui dari lowongan kerja di Facebook.
Dirinya melamar sebagai perias pada bulan Mei lalu.
Ia tergiur lantaran gaji yang ditawarkan sebagai perias di lowongan kerja mencapai 14 ribu dollar Hong Kong (Rp 26 juta) tanpa harus memiliki pengalaman kerja sebelumnya.
Singkat cerita wanita itu diterima.
BACA JUGA : Jangan Dianggap Sepele, Polusi Udara Nyatanya Dapat Membuat Manusia Bodoh!
Seminggu kemudian ia dikirim ke Fuzhou, China untuk mengikuti sebuah ujian (magang) perencana pernikahan.
Wanita itu diminta menjadi pemeran pengantin perempuan dalam simulasi pernikahan tersebut.
Lantas saat simulasi dimulai nyatanya itu adalah pernikahan asli dan si wanita bersama mempelai pria yang tak dikenalnya menandatangani dokumen pernikahan asli.
Walaupun tak ada kerugian materi yang dideritanya, namun wanita muda itu mengaku kesal lantaran dirinya ditipu mentah-mentah.
BACA JUGA : Warning, Amerika Serikat Disebut Sedang Rencanakan Serangan ke Korea Utara
"Kerugian terbesar saya adalah punya catatan resmi menikah," ucap korban.
Bingung, wanita itu kemudian menghubungi kantornya di Hong Kong dan mendapat jawaban jika pernikahan bisa dibatalkan setelahnya.
"Mereka bilang akan membatalkan pernikahan setelahnya," kata korban.
Tapi untungnya ia berhasil kembali ke Hong Kong dan melapor ke pihak Federasi Serikat Buruh Hingkong (FTU) mengenai kejadian yang menimpanya.
BACA JUGA : Garangnya Medium Tank Harimau Hitam Buatan Indonesia Saat Laksanakan Uji Tembak
"Ini bentuk baru penipuan terkait pernikahan," kata pejabat FTU.
"Saya merasa kecewa dan tidak percaya seperti ini terjadi di Hong Kong era modern," imbuhnya.
Saat ini wanita tersebut mengajukan gugatan cerai kepada suami asingnya itu.
Usut punya usut kepolisian Hong Kong saban tahunnya harus menangani 1.000 kasus serupa terkait penipuan pernikahan.
Ini merupakan usaha dari warga China yang ingin mengadu nasib karena dengan menikahi wanita Hong Kong maka mereka bisa langsung tinggal secara legal di kota makmur tersebut untuk sekadar mencari pekerjaan.(*)
Source | : | Kompas.com,scmp |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |