Para volunteer harus melalui seleksi administratif melalui sistem jaringan.
Kemudian mereka harus menjalani psikotes yang berlangsung dalam bentuk forum diskusi grup dan terakhir, mereka yang lolos harus mengakhiri penantiannya melalui tes wawancara.
Terdengar sangat sepele dan mudah.
BACA JUGA : Mak Nyak Idap Glaukoma, Siapa Sangka Teh Panas Bisa Jadi Pencegahnya
Faktanya?
Dari puluhan ribu pendaftar yang mayoritas mahasiswa, hanya 13.000 pemuda-pemudi yang berhasil lolos dan berangkat ke tempat mereka bertugas.
Mereka yang lolos pastinya memiliki berbagai etika juga pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang belum berhasil.
Mereka memiliki etika berkomunikasi yang cukup baik, mereka juga memiliki pengetahuan tentang olahraga sedikit-banyak dan mereka juga harus memiliki pengetahuan wisata.
“Banggalah, bisa dapat banyak pengalaman dan juga kenalan dari berbagai tamu dari Asia,” ujar Rifki, relawan asal Lampung saat diwawancarai oleh Kompas TV.
Kebanggaan tersebut tak hanya milik Rifky seorang.
Apalagi mengingat sertifikat yang mereka dapat dari Asian Games 2018 ini bisa jadi senjata ampuh mereka untuk melanjutkan jenjang kuliah Strata 2 atau S-2.
Viral Rumah Dijual Rp 27 Juta di Yogyakarta, Kondisinya Horor dan Bikin Merinding, Akan Dibeli Joko Anwar?
Source | : | nakita |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |