Laporan Wartawan Grid.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Grid.ID - Topan Jebi yang menghantam Jepang pada Selasa (4/9/2018) seolah meninggalkan jejak kehancuran di seluruh negeri.
Pasalnya topan ini tercatat sebagai topan yang terbesar dalam kurun waktu 25 tahun terakhir ini.
Topan Jebi ini mengakibatkan Jepang harus menutup sebuah bandara internasional utama di Jepang.
Baca Juga : Awas! Merasa Sok Sibuk Jadi Gejala Masalah Kesehatan Mental loh
Tercatat 11 orang tewas dan 600 orang terluka.
Lalu pada hari Kamis (6/9/2018), Jepang kembali diguncang gempa berkekuatan 6,7 SR.
Gempa ini mengakibatkan delapan orang tewas.
Seperti yang kita tahu, Jepang merupakan negara yang cukup rawan dengan gempa bumi.
Baca Juga : Atasi Kulit Kering dengan Rutin Konsumsi 5 Bahan Makanan Sehat Ini
Hal ini dikarenakan secara geografis Jepang terletak di daerah pertemuan tiga lempeng tektonik yang sangat aktif.
Meski sering terjadi bencana, tapi Jepang selalu bisa melakukan penanganan yang terbaik.
Apa rahasianya?
Dilansir Grid.ID dari laman The Independent (6/9/2018), ternyata ada beberapa hal yang membuat Jepang begitu bagus dalam penanganan bencananya.
1. Dibangun untuk bertahan
Baca Juga : Bermain di Asadal, Drama Baru Song Joong Ki dan Kim Ji Won Bakal Dibuat dalam Beberapa Series!
Karena terletak di daerah Ring of Fire (Cincin Api Pasifik), Jepang jadi lebih sering terkena bencana.
Hal inilah yang kemudian membuat pemerintah Jepang mempersiapkan segala infrastruktur yang bisa kokoh dan tetap berdiri meski terus diterjang bencana.
Seorang pakar di Manajemen Risiko Bencana Bank Dunia, Marc Forni mengatakan jika Jepang memang unggul dalam hal pencegahan maupun respon penanganan bencana alam.
2. Menanamkan kesadaran sejak dini
Baca Juga : Selamat, Revalina S Temat Umumkan Kehamilannya yang Kedua
Pada 1 September 1923, gempa berkekuatan 7,9 SR mengguncang Dataran Kanto, di antara Tokyo dan Yokohama.
Gempa itu mengakibatkan 100.000 korban tewas.
Hal itu sempat membuat pemerintah Jepang berencana untuk memindahkan ibu kota Jepang.
Sejak saat itu, 1 September dijadikan sebagai Hari Pencegahan Bencana Nasional yang diterapkan di seluruh sekolah maupun kantor publik.
Baca Juga : Diminta Sabai Dieter untuk Ajari Bjorka Buang Air Kecil, Ringgo Agus Rahman Ngaku Nggak Siap
Pelajaran sejarah bencana yang terjadi di Negeri Sakura diajarkan di sekolah.
Selain itu, mereka akan mengikuti setiap pelatihan penyelamatan yang dilakukan.
Sebelum terjadi Topan Jebi, Jepang telah mengeluarkan himbauan agar 1,2 juta menjalankan evakuasi meski tidak wajib.
3. Saling bahu membahu
Baca Juga : Punya Kebiasaan Suka Cium Perempuan yang Baru Dikenal, Bjorka Bikin Sabai Dieter Keheranan
Salah satu kunci suksesnya Jepang dalam menangani bencana adalah karena kementrian dan lembaga negara saling membantu saat bencana terjadi.
Para pejabat juga berusaha keras untuk membangun kerja sama dengan sektor swasta sebagai bentuk persiapan sebelum bencana.
Perusahaan swasta pun sudah memahami tugas mereka ketika bencana terjadi.
"Usaha dan tenaga yang tidak sedikit dari setiap institusi untuk menjadikannya sebagai skala nasional telah menuai buahnya," kata Forni.
Baca Juga : Punya Banyak Kesamaan Jadi Dasar Keyakinan Ge Pamungkas untuk Nikahi Anastasia Herzigova
Dia juga mengatakan, dengan investasi dalam bidang teknik dan penegakan hukum ketat, Jepang membuktikan meski bencana datang, ekonomi maupun kehidupan mereka tak hancur. (*)
Heboh, YouTuber Asal Thailand Ini Nyamar di Indonesia, Ternyata Nipu hingga Rp 931 M dan Pengin Jadi Idol Kpop, Begini Akhirnya
Source | : | independent.co.uk,kompas.com |
Penulis | : | Septiyanti Dwi Cahyani |
Editor | : | Septiyanti Dwi Cahyani |