Laporan Wartawan Grid.ID, Novita D Prasetyowati
Grid.ID - Fenomena alam yang unik biasanya mencuri perhatian publik.
Seperti belakangan ini, warganet dihebohkan dengan kemunculan foto awan berbentuk unik yang ada di atas Gunung Ungaran, Semarang.
Awan berbentuk seperti piringan terbang tersebut diketahui bernama awan leticular.
Baca Juga : Minho SHINee Dikabarkan Bakal Beradu Akting dengan Megan Fox di Film Terbaru
Nah, awan lenticular merupakan awan unik yang biasanya terbentuk di sekitar perbukitan dan pegunungan.
Unggahan foto awan lenticular di atas gunung Ungaran mulai diunggah warga Semarang melalui laman Instagram mereka.
Unggahan tersebut kemudian di unggah ulang oleh pemilik akun @wisatasemarang, Senin (10/09/2018) lalu.
Baca Juga : Jangan Malu! Ternyata Lebih Sering Kentut Itu Tandanya Sehat loh
Awan berwarna putih tersebut tampak unik karena bentuknya mirip dengan piring terbang.
Tidak jarang orang mengira awan lenticular adalah UFO.
Perlu diketahui, awan lenticular merupakan fenomena yang langka.
Kenampakan awan yang unik ini sangat jarang dilihat karena biasanya terbentuk di atas gunung atau bukit yang memiliki ketinggian sekitar 2.438-6096 meter dan konsisi meteorologinya tepat.
Baca Juga : Tak Hanya Jadi Pewaris Tahta, Deretan Putri dan Pangeran Ini Punya Bakat Modeling
Namun, Gunung Ungaran diketahui hanya memiliki ketinggian 2.050 meter.
Dilansir Grid.ID dari Bobo.grid.id, awan lenticular terbentuk akibat adanya arus udara yang terdorong ke atas melewati puncak gunung sehingga terjadi kelembaban dan akhirnya membentuk awan lenticular.
Awan unik ini dapat bertahan lama hingga berhari-hari dan menetap di satu tempat.
Hal ini terjadi karena aliran udara yang lembab mengisi awan Lenticular sehingga bentuk dan posisi tetap.
Baca Juga : Sule: Kalau Saya Selingkuh, Nikah Siri atau Punya Anak, Tidak Mungkin Anak-anak Mau dengan Saya!
Seperti yang diketahui, udara yang ada di sekitar Gunung Ungaran cukup dingin dan lembab.
Meski indah, namun awan lenticular merupakan fenomena alam yang dihindari dan menakutkan bagi penerbangan.
Pasalnya, awan ini dapat menyebabkan turbulensi (gerakan udara yang tidak beraturan akibat perbedaan tekanan udara atau suhu) bagi pesawat yang melintasi area awan lenticular.
Oleh karena itu, kemunculan awan leticular menjadi banyak diperbincangkan oleh netizen.
Baca Juga : Melly Goeslaw Bongkar Sifat Unik Nike Ardilla yang Tak Dimiliki Orang Lain
Unggahan foto awan lenticular yang ada di atas Gunung Ungaran tersebut telah mendapat 19,8 ribu like dan lebih dari 400 komentar.
Berikut beberapa komentar yang tampak mengomentari foto awan lenticular yang menghiasi Gunung Ungaran tersebut.
"Tadi,habis subuh,aku ke pasar lihat,tp asli nya mirip gangsing yg lagi muter," tuiis akun @inan_salsabiila
"No. 5 ada piring terbangnya itu ya," kata pemilik akun @indahshantie
Baca Juga : Tak Hanya Jadi Pewaris Tahta, Deretan Putri dan Pangeran Ini Punya Bakat Modeling
"Awan kintonn paling dragon bal wk," ungkap akun @kholid.fahada
"Ada ALIEN itu," tambah @si_boy99
"@wisatasemarang kalo dari bawah emang keliatan bagus tapi kalo buat yang lagi di atas gunung itu kabut badai," tulis pemilik akun @rama_n.a
"Ada awan gitu tandanya bawahnya ada badai min,salah satu yg ditakutkan ktika mendaki semeru kalo dr pos x mati terlihat awan itu menutupi puncak mahameru y musnahlah harapan ke puncak.Sama hal y yg trjdibdi gunung sindoro," kata akun @mockqkalo
Baca Juga : Lewat Lagu Barunya, Melly Goeslaw Kenang Sang Sahabat Nike Ardilla
"@viavioletaa Meskipun awan Lenticular ini adalah fenomena alam yang indah, awan ini sangat dihindari dan ditakuti oleh para pilot pesawat. Karena awan ini dapat menyebabkan turbulensi bagi pesawat yang nekat memasuki awan atau hanya terbang di dekat awan Lenticular," tulis pemilik akun @rajief_jr.
Ketakutan terkait dampak awan lenticular terhadap para pendaki juga tampak dalam video yang diunggah akun @jejak_pendaki berikut ini.(*)
(*)
5 Arti Mimpi Diet Belum Tentu Pertanda Baik, Berhati-hatilah, Simak Penjelasannya
Source | : | bobo.grid.id,instagram,airport.id |
Penulis | : | Novita |
Editor | : | Deshinta Nindya A |