Grid.ID - Tepat 17 tahun lalu tepatnya 9 September 2001, empat pesawat sipil dibajak apa yang disebut CIA sebagai serangan teroris.
Keempat pesawat disebut dibajak oleh kelompok militan Al Qaeda pimpinan Osama Bin Laden.
Pesawat pertama dan kedua menyasar dua gedung pencakar langit Wortd Trade Center (WTC) di tengah kota New York.
Tak sampai dua jam dua gedung tersebut ambruk, rata dengan tanah.
Sedangkan satu pesawat lainnya menghantam gedung Departement of Defense Pentagon serta satunya lagi jatuh di lapangan dekat Shanksville, Pennsylvania dan gagal mencapai target aslinya di Washington, D.C.
Baca Juga : Diblokade Tembok Tetangga Kiri Kanan, Warga Bandung Ini Tak Bisa Masuk ke Rumahnya
Laporan tim investigasi mengatakan 3 ribu jiwa melayang dalam peristiwa ini.
Bin Laden dan Al-Qaeda menolak keras tuduhan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan mereka adalah dalang serangan teror terparah dalam sejarah negara adidaya itu berdiri.
Al-Qaeda bersikeras mereka tak mempunyai kemampuan untuk masuk ke AS serta melakukan serangan teror macam itu.
Tak sampai menunggu lama, Presiden AS kala itu, George W Bush langsung mengumandangkan apa yang namanya War On Terror/Perang Melawan Teror yang memulai babakan berdarah AS selain perang Vietnam.
Baca Juga : Kaesang Pangarep Punya Kisah Miris Sebelum Bangun Kerajaan Bisnisnya
Bush memerintahkan seluruh jajaran keamanan, militer serta CIA memburu Osama Bin Laden dan antek-anteknya ke penjuru dunia terutama ke Timur Tengah.
Tantang Doktif, Denise Chariesta Siap Kasih Uang Rp100 Juta Buat Orang yang Bisa Membuktikan Dirinya Buzzer
Source | : | Jeremy Scahill : Blackwater |
Penulis | : | Seto Ajinugroho |
Editor | : | Seto Ajinugroho |