Seorang Pria Mimisan Sepuluh Hari Berturut-turut, Larva Hewan Pengisap Darah Ditemukan Hidup di Bulu Hidungnya

Laporan Wartawan Grid.ID, Chandra Wulan

Grid.ID - Larva pacet ditemukan hidup di bulu hidung seorang pria di Tiongkok.

Dilansir dari Oddity Central, lelaki yang disebut Pan ini hidungnya terus menerus mengeluarkan darah selama sepuluh hari berturut-turut.

Dokter Telinga, Hidung, dan Tenggorokan (THT) setempat bernama Liu Yuxing menduga bahwa penyebabnya adalah pacet.

Yuxing memang belum pernah menemukan kasus serupa pada pasiennya.

Namun, ia pernah membaca tentang hal ini di jurnal kedokteran.

Dugaannya terbukti benar setelah dilakukan pemeriksaan endoskopi pada Pan.

Baca Juga : Tersebar Foto Laura Basuki Perankan Susi Susanti, Daniel Mananta Beri Tanggapan

Seekor larva pacet ditemukan menempel pada bulu-bulu hidung Pan.

Usaha untuk mengambil larva hewan penghisap darah ini bukan hal mudah.

Sebab, larva pacet tersebut benar-benar mengaitkan tubuhnya ke hidung Pan.

Menariknya terlalu kencang malah akan membuat larva terpotong dan 'pecah' dalam hidung.

Akhirnya, dokter memutuskan untuk menempelkan sedikit obat bius anestesi dan perlahan-lahan menarik larva itu keluar.

Panjang larva tersebut telah mencapai lebih dari dua sentimeter.

Baca Juga : Audy Item Unggah Foto Lawas, Penampilan Baru Tere Jadi Sorotan

Dokter pun bertanya-tanya bagaimana pasiennya ini tidak merasakan bahwa ada hewan yang tumbuh dan bergerak-gerak di dalam hidungnya.

Setidaknya, Pan semestinya bisa merasakan jalan napasnya sedikit terhambat.

Saat ditanya kira-kira apa penyebabnya, Pan mengatakan ia tidak tahu pasti.

Namun, ia mengaku sekitar tiga bulan sebelumnya Pan berenang di sungai dekat desanya.

Dokter pun menduga larva pacet ini berasal dari air sungai tersebut, lalu menetas dan tumbuh di hidung Pan.

Pan sebenarnya heran mengapa ia tidak merasakan sakit meski darahnya disedot oleh larva pacet tersebut.

Baca Juga : Ayu Dewi Ungkap Sisi Lain Karakter Suami di Balik Tampilan yang Tegas

Ternyata, lendir dari pacet mengandung senyawa yang berfungsi serupa anestesi dan anti penggumpalan darah.

Akhirnya, gejala yang dapat terlihat pun hanya darah yang terus-menerus keluar.

(*)

PROMOTED CONTENT