Grid.ID - Para ilmuwan telah menemukan bukti, partikel polusi udara bergerak melalui paru-paru wanita hamil dan mengendap di plasenta mereka.
Sebagaimana diketahui, udara beracun sangat terkait dengan bahaya pada janin. Namun, tidak diketahui secara pasti bagaimana polusi itu membahayakan si janin.
Baca Juga : Berhasil Cum Laude dari Ilmu Hukum, Febby Rastanty Berencana Ambil S2 Ilmu Bisnis
Kini dalam studi baru, yang melibatkan ibu hamil di London, para ilmuwan menemukan partikel jelaga di plasenta.
Jelaga merupakan butiran arang yang halus dan lunak yang berasal dari asap kendaraan, hasil pembakaran, dan lain sebagainya.
Baca Juga : Inul Daratista Akui Perubahan Hidupnya Tak Lepas dari Andil Titiek Puspa
Ada kemungkinan partikel itu akan masuk ke dalam janin.
"Ini adalah masalah yang mengkhawatirkan. Ada hubungan besar antara polusi udara yang dihirup ibu dan efeknya pada janin," kata Dr Lisa Miyashita, salah satu anggota dalam penelitian itu.
Baca Juga : Nggak Khawatir Gemuk, Aries dan 4 Zodiak Berikut Doyan Makan
Lebih lanjut dikatakan, "Ada baiknya para ibu hamil menghindari jalanan yang penuh dengan polusi."
Seri dari penelitian sebelumnya menunjukkan, polusi udara secara signifikan meningkatkan risiko kelahiran prematur dan berat badan lahir rendah.
Baca Juga : Pertama Kali Liburan Bareng Anak, Tantri Namirah Ceritakan Banyak Hal Lucu Terjadi
Tak hanya itu, polusi udara juga dikatakan menyebabkan kerusakan otak yang sedang berkembang secara permanen.
Dikutip dari The Guardian pada Senin (17/9/2018), penelitian itu dilakukan dengan cara pemeriksaan menggunakan mikroskop optik.
Baca Juga : Terbaring Sakit, Billy Syahputra Justru Kena Omel Hilda Vitria Khan
Menggunakan mikroskop optik, para peneliti menemukan 72 partikel gelap di antara 3.500 sel dan kemudian menggunakan mikroskop elektron yang kuat untuk memeriksa bentuk dari beberapa partikel.
Partikel-partikel itu tampak sangat mirip partikel jelaga yang ditemukan di paru-paru.
Baca Juga : Tidak Hanya ke Mental, Ini 3 Efek Patah Hati ke Kesehatan Tubuh Kita
"Hal ini sangat jelas bagi kami, itu adalah partikel jelaga hitam. Percobaan sebelumnya telah menunjukkan, partikel yang dihirup oleh hewan hamil melewati aliran darah ke plasenta," kata Dr Miyashita.
Dikatakan lebih lanjut, partikel itu kemungkinan bisa bergerak menuju janin.
Baca Juga : 5 Sifat yang Dimiliki Orang Cerdas, Salah Satunya Berantakan nih
Tapi sebenarnya, partikel itu tak perlu masuk ke dalam tubuh bayi untuk memengaruhi kesehatan.
Jika partikel itu memiliki efek pada plasenta, secara langsung akan berdampak pula pada janin.
(*)
Source | : | The Guardian |
Penulis | : | Hastin Munawaroh |
Editor | : | Hastin Munawaroh |