Grid.ID - Sebuah kasus kematian yang menimpa seorang murid di sekolah tengah diselidiki pihak berwenang di China.
Murid laki-laki berusia 16 tahun tersebut dikabarkan meninggal pada Minggu (16/9) kemarin. Sebelumnya murid tersebut menerima hukuman dari gurunya karena berbicara selama waktu tidur siang.
Anak laki-laki itu merupakan seorang penghuni asrama di Sekolah Menengah Atas No 2 Xinshao.
Sebagai hukuman, si murid disuruh gurunya melakukan gerakan 'katak melompat' ke jalanan yang curam setinggi 20 meter.
Baca Juga : Sebelum Cerai Lina Sempat Minta Rumah Sebagai Mut'ah, Namun Ditolak
Karena mendapat hukuman akhirnya ia melakukan hal itu dan kemudian ia jatuh pingsan, ujar pemerintah daerah Xinshao, provinsi Hunan, China, kepada South China Morning Post.
Setelah dibawa ke rumah sakit, dia dinyatakan meninggal dan didapati telah mengalami pendarahan di mulut, telinga dan hidungnya, kata Thepaper.cn pada hari Rabu (19/9/018).
Polisi tidak menemukan pelanggaran apapun atas insiden tersebut.
Baca Juga : Suami Ririn Meninggal Mendadak, Pesan Terakhirnya Untuk Jauhi Makanan ini
Mereka menilai bahwa tidak ada kontak fisik yang dilakukan oleh guru, tetapi dia dan tiga anggota staf lainnya sedang diselidiki oleh pihak berwenang setempat untuk setiap kesalahan di tempat kerja, kata juru bicara pemerintah daerah.
"Polisi belum mengajukan kasus, tetapi komite partai dan biro pendidikan sedang menyelidiki," sambung juru pemerintah daerah.
5 Makanan Khas Singapura yang Wajib Kamu Coba, Ada Hainanese Chicken Rice hingga Kepiting Pedas!
Source | : | nakita,south china morning post |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |