Kehadiran Program Kelas Budaya Industri Toyota Indonesia dilatari keinginan untuk makin memperkaya keterampilan generasi muda, khususnya lulusan SMK agar mereka mudah terserap dengan baik di dunia usaha. Melalui keberadaan kelas-kelas budaya industri di SMK, karakater dan budaya para siswa akan lebih terasah dan tidak semata mengandalkan pengetahuan yang sudah dimiliki.
Meski sistem pengajaran di sebagian besar SMK (terutama di pulau Jawa) sudah cukup memadai dalam membekali peserta didiknya dengan pengetahuan sebagai disiplin teoritis dan disiplin praktis, upaya penyelarasan akan lebih difokuskan pada aspek pengajaran yang masih dirasakan lemah, yaitu kemampuan sekolah membekali peserta didiknya dengan pengetahuan sebagai disiplin produktif, yang diukur dengan kriteria kecakapan kerja.
Kecakapan kerja dalam hal ini bukan semata dan bukan terutama masalah ketrampilan atau kompetensi teknis tertentu, melainkan lebih ke mentalitas bekerja yang sistematis, efisien dan efektif yang harus diakui membutuhkan waktu lebih lama. “Dengan telah terbentuknya mentalitas semacam itu maka mereka akan lebih siap pakai atau sudah jauh lebih siap untuk diisi dengan fundamental skills lainnya ataupun ketrampilan teknis tertentu yang spesifik dengan jenis pekerjaan yang akan mereka tangani di dunia industri, baik lewat pelatihan di tempat kerja (on-the-job training) maupun pelatihan khusus,” Kata Henry.
Source | : | Siaran Pers |
Penulis | : | Ngesti Sekar Dewi |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |