Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Gempa bumi melanda Palu, Donggala dan Mamuju pada Jumat (28/9) petang.
Tak lama kemudian, tsunami terjadi di Palu.
Dilansir dari Kompas.com, sebelumnya dikatakan bahwa gempa bermagnitudo 7,7.
Namun BMKG telah menyampaikan ralat.
Gempa terjadi beberapa kali.
Baca Juga : Tegang! Beredar Video Kru Kapal Rekam Suasana Laut Saat Gempa di Palu
Pertama magnitudo 5,9 pukul 13.59 WIB, pusat gempa berada di darat, 61 kilometer utara Palu.
Gempa ini terasa hingga hingga ke Donggala.
Lalu gempa terbesar terjadi dengan magnitudo 7,4.
Gempa berkedalaman 10 kilometer, berpusat di 0,18 LS dan 119,85 BT atau 27 kilometer Timur Laut Donggala-Sulawesi Tengah.
Tsunami terjadi di Pantai Palu dengan ketinggian 0,5-1,5 meter usai gempa bermagnitudo 7,4 tersebut.
Baca Juga : Seorang Ahli Bahasa Inggris Komentari Pidato RM BTS di PBB, Apa Katanya?
Dilansir dari Kompas.com, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membenarkan kabar adanya Tsunami tersebut.
Tsunami diperkirakan sampai ke daratan pada pukul 18.22 WITA.
Peringatan tsunami telah diakhiri pukul 18.36 WITA.
Akibat gempa dan Tsunami, jaringan listrik dan komunikasi di daerah Palu dan Donggala terputus.
BMKG bahkan tidak bisa tersambung dengan Donggala.
Baca Juga : Billy Syahputra Akan Undang Kriss Hatta Saat Menikah, Hilda Savitri: Kuat Enggak Hatinya
Karena itulah BMKG masih kesulitan untuk update kondisi terkini dari Donggala.
Kondisi bangunan rumah sakit yang retak akibat gempa juga menimbulkan kekhawatiran pasien dan para pegawainya.
Akibatnya, 178 pasiem terpaksa menginap di halaman rumah sakit sambil menjalani perawatan.
Sementara itu, lewat sebuah video singkat Dirut RSUD Undata Palu, dr. I Komang Adi Sujendra, menyampaikan kondisi korban gempa yang dirawatnya.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari akun Twitter @Daeng_info yang mengunggah sebuah video pada 29 September 2018.
Dirut RSUD Undata Palu, dr. I Komang Adi Sujendra : Saat ini terdapat 30 orang meninggal akibat gempa yg di RSUD. Undata Palu, listrik dan komunikasi masih terputus, saat ini dibutuhkan rumah sakit lapangan, juga butuh bantuan obat2an, tenda, terpal, selimut.#PrayForPalu pic.twitter.com/67VKNyZLtC
— IG : Daeng Info (@Daeng_Info) 28 September 2018
Dalam video berdurasi 2 menit 9 detik itu, dokter berkacamata itu berdiri sambil membacakan jumlah korban akibat gempa dan Tsunami.
Source | : | Twitter,kompas |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |