Grid.ID - Kapal Rumah Sakit Ksatria Airlangga (RSTKA) memutuskan untuk mengalihkan bakti sosial di kawasan Maluku Barat Daya menuju lokasi gempa Donggala.
Mereka akan membantu para korban tsunami di Palu, gempa Donggala, dan sekitarnya.
"Karena kami anggap Palu dan Donggala lebih membutuhkan bantuan sehingga kita putuskan untuk putar haluan menuju Donggala," kata dr. Agus Harianto, SpB, direktur RSTKA yang dari pelabuhan Alor sebelum bertolak menuju Donggala.
Gempa Donggala dan Tsunami di Palu kini menjadi fokus.
Agus menjelaskan sesuai dengan rencana bahwa RSTKA akan mengadakan misi kemanusiaan dengan memberikan pelayanan dokter spesialis pada masyarakat yang tinggal di kawasan pulau-pulau perbatasan di kawasan Indonesia Indonesia Timur.
Kegiatan tersebut sudah dimulai sejak tanggal 19 September lalu dan rencanannya akan berakhir 3 Nopember 2018.
Pulau yang akan dijadikan lokasi kegiatan sosial meliputi Pulau Nusa Penida, Alor, Lirang, Wetar, Kisar, Leti, Moa, Lakor, Luang Barat, Luang Timur, Sermata, Babar, Banda, dan terakhir Wakatobi.
Yang sudah dilakukan bakti sosial dengan lancar dan sukses yaitu Nusa Penida dan Alor.
"Tetapi kita sudah mau bergeser ke pulau pulau seperti yang sudah direncanakan ternyata trrjadi bencana tsunami di Donggala ini, kemudian kami pihak RSTKA memutuskan untuk putar haluan menuju Donggala, karena di sana saat ini jauh lebih membutuhkan," kata Agus.
Dari Alor menuju Donggala berjarak 730 mil yang diperkirakan memakan waktu antara 3 sampai 4 hari.
Saat ini selain dokter bedah ada tiga dokter umum swkaigus membawa obat obatan. Sampai di Donggala jumlah dokter akan bertambah karena ada dukungan tim.medis Dari Surabaya.
Baca Juga : Update Gempa Donggala: Aplikasi Twitter Menjadi Media untuk Mencari Korban Tsunami dan Gempa, Ini Caranya
Gandhi Wasono
5 Arti Mimpi Membuang Perhiasan, Ternyata Bawa Isyarat Buruk Ini di Kehidupan Nyata, Waspadalah!