Laporan wartawan Grid.ID, Dewi Lusmawati
Grid.ID - Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Dedi Prasetyo mengatakan, jajarannya sudah melakukan pengamanan terhadap SPBU dan minimarket di Palu, Sulawesi Tengah, pascabencana yang melanda daerah tersebut.
Hal ini seperti dikutip Grid.ID dari Kompas.com.
Anggota Polri dan TNI melakukan pengamanan setelah peristiwa penjarahan oleh warga korban bencana ramai diperbincangkan.
"Polri dan TNI melakukan penjagaan-penjagaan di SPBU dan minimarket guna menghindari penjarahan oleh masyarakat yang membutuhkan makanan," ujarnya saat dihubungi oleh Kompas.com, Minggu (30/9/2018).
Baca Juga : Kabar Gembira! Asri Welas Hamil Anak Ketiga Selepas Beribadah Haji
Dedi menyebutkan, total personel yang dikerahkan TNI sebanyak 1.300 orang dan dari Polri sejumlah 1.000 anggota.
Selain tugas pengamanan, ia mengakui, mereka juga mengemban tugas utama mengevakuasi korban.
"Semua satgas masih bekerja utamanya mengevakuasi korban yg masih hidup maupun korban yang sudah meninggal " tutur dia.
Jajarannya juga masih terus melakukan proses identifikasi jenazah korban bencana.
Baca Juga : Pengacara Lyra Virna Himbau Bos ADA Tour And Travel Fokus Pada Kasusnya Sendiri
Mereka juga dijadwalkan melakukan pemakaman massal untuk para korban.
Menurut Dedi, pasukan beserta bantuan logistik akan terus berdatangan demi mempercepat proses penanganan.
Sebelumnya sejumlah warga di Kota Palu berebut makanan di minimarket hingga pasar swalayan pascagempa dan tsunami.
Mereka beralasan sulit mendapatkan makanan.
Baca Juga : Bintangi Film DreadOut, Marsha Aruan Perankan Anak SMA Centil yang Tak Takut Hantu
Meski minimarket juga dijaga oleh polisi, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan pihaknya bisa memberikan toleransi untuk masyarakat yang mengambil kebutuhan bahan pokok mengingat situasi yang sangat mendesak.
"Oleh sebab itu, kepada masyarakat diimbau kalau itu memang kebutuhan pokok, kita mungkin masih dalam batas toleransi, tetapi kalau itu sudah barang-barang yang lain, itu kriminal," tutur Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Namun, ia mengingatkan, tindakan penjarahan dalam artian yang sebenarnya tetap tidak diperbolehkan.
Oleh sebab itu, pengamanan menjadi salah satu prioritas jajarannya.
Baca Juga : Absen dari Sidang Ujaran Kebencian, Ahmad Dhani Diduga Penuhi Panggilan Polda Jatim
"Oleh sebab itu, kami mohon dengan hormat dan sangat, ini menjadi atensi kita dan kami akan mengamankan, Polda Sulteng dan jajarannya akan dibantu dengan personel Polda tetangga, nanti akan dikirim dari Mabes Polri dan polda lain, akan siap mengamankan," ujarnya.
Sementara itu, dikutip dari Kompas TV, hingga Senin (1/10/2018), warga masih mengantre BBM di samping Polsek Palu Barat.
Begitu pula di salah satu SPBU di Donggala, antrean warga masih mengular demi mendapatkan BBM.
Hingga Senin (1/10), warga masih mengantre BBM di samping Polsek Palu Barat. Begitu pula di salah satu SPBU di Donggala, antrean warga masih mengular. umnya, Presiden Jokowi diharapkan BBM sudah bisa masuk ke Palu dan Donggala. pic.twitter.com/CbaiboltGR
— KOMPAS TV (@KompasTV) 1 Oktober 2018
Sebelumnya, Presiden Jokowi diharapkan BBM sudah bisa masuk ke Palu dan Donggala melalui jalur udara.(*)
Nyesek, Abidzar Ternyata Sempat Jedotin Kepalanya ke Tembok Usai Tahu Uje Meninggal, Umi Pipik: Dia Nyalahin Dirinya
Source | : | Kompas.com,Kompas TV |
Penulis | : | Dewi Lusmawati |
Editor | : | Dewi Lusmawati |