Laporan Wartawan Grid.ID, Corry Wenas Samosir
Grid.ID - Memperingati Hari Batik yang jatuh setiap 2 Oktober, Titimangsa Foundation bekerja sama dengan Fourcoloura Film dan didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation mempersembahkan sebuah film berjudul Sekar.
Film pendek ini memberikan makna batik yang penuh dengan filosofi atas kehidupan budaya dan nilai-nilai budaya luhur nenek moyang yang selalu menarik untuk ditelusuri.
Menurut Happy Salma yang juga sebagai produser mengatakan film ini dibuat agar setiap orang sadar dengan warisan Indonesia terutama Batik.
"Film pendek ini yang bagaimana kita merayakan batik, merayakan sebuah kehidupan yaitu sebuah proses, merayakan sebuah nafas peradaban dan hanya Indonesia yang punya itu semua," ujar Happy Salma saat Grid.ID temui di Grand Indonesia, Thamrin, Jakarta Selatan, Senin (1/10/2018).
Baca Juga : Diduga Menipu, Vicky Prasetyo Akan Disomasi Bos ADA Travel And Travel
Tak hanya itu artis senior, Christine Hakim juga merasa senang terlibat dalam film tersebut karena menurutnya batik adalah peradaban manusia yang tak dapat dijelaskan melalui visual.
"Bicara batik. Saya sendiri mencintai batik. Batik bukan hanya sebatas material buat saya. Sebuah peradaban manusia Indonesia,"
"Semakin saya tahu batik seperti bagaiamana prosesnya dan apa itu batik, produk budaya manusia Indonesia. Batik itu tidak dijelaskan secara verbal tapi melalui rasa visual dan begitu indah," paparanya.
Baca Juga : 56 Siswa SMP di Pekanbaru Sayat Tangan Usai Minum Minuman Berenergi Seharga Rp 1000 Per Cup
Film Sekar ini mengangkat kisah seorang perempuan buta bernama Sekar yang menjadikan batik buatan ibunya sebagai bagian dari hidupnya.
Setiap ibunya membuat batik dengan canting dan lilin, ia selalu ada di sampingnya. Ia mencium bau lilin, bau pewarna, suara kibaran kain, suara kompor dan cap.
Penulis | : | Corry Wenas Samosir |
Editor | : | Nurul Nareswari |